Relawan Covid-19: Menahan Diri Pulang Lebaran Demi Tugas Kemanusiaan

oleh -
Sekretaris Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Fitriyah Nurzakiyah. (Fot: Youtube BNPB)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Sekretaris Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Fitriyah Nurzakiyah, mengisahkan suka dukanya saat harus menjadi relawan Covid-19.

Apalagi pandemi itu terjadi di saat-saat umat Muslim merayakan Hari Raya Lebaran, pada 24 Mei lalu.

Fitriyah, begitu dia biasa disapa, mengatakan sebagai relawan, dia harus menahan diri untuk pulang saat Lebaran. Meski sebenarnya rasa rindu keluarga begitu besar.

“Lebaran ini sedih banget rasanya. Apalagi aku yang biasanya sama teman-teman, aku berkegiatan. Pas Lebaran kemarin nggak pulang, ‘ditanyain kamu kenapa nggak pulang, terus saya jawab ya saya tempat kerjanya dekat zona merah, ya segala macam. Itu sedih sih,” ujarnya dalam sesi dialog relawan di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (27/5).

Namun demikian, katanya, pulang ke rumah bukan pilihan terbaik, apalagi di saat pandemi ini. Sebab, hal itu malah akan membahayakan keluarga kita sendiri. Meski hal itu memang Fitriyah harus menahan perasaan rindu bertemu orang-orang tercinta.

“Mamaku di Malang, beliau sendiri di rumah, terus kalau pulang otomatis nggak bisa dekat-dekat beliau. Rindu banget,” ujarnya.

Fitriyah mengaku bahwa awalnya dia takut mendekati zona pandemi. Namun hal itu harus dilakukan demi menyelamatkan manusian yang lain.

“Takut banget sebenarnya. Bahkan untuk terjun itu aku nanya ke beberapa orang, harus nggak sih saya tetap turun langsung ke zona merah,” ungkap Fitriyah.

Untuk memantapkan niatnya, Fitriyah mengingatkan dirinya bahwa pekerjaannya tersebut adalah untuk kemanusiaan. Di samping itu, dia menyadari pekerjaannya itu juga untuk keluarganya sendiri agar terbebas dari wabah corona. (Ryman)