Siswa Beragama Islam Terpilih Menjadi Ketua OSIS di SMA Katolik Manggarai, NTT

oleh -
Aprilia Inka Prasasti terpilih menjadi Ketua OSIS di sekolah dengan mayoritas siswa/i beragam katolik. Ini merupakan peristiwa pertama dan bersejarah di SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng. (Foto: Ist)

Ruteng, JENDELA NASIONAL.ID–Wawasan Kebangsaan adalah pengetahuan yang tidak terpisahkan dari semua anak bangsa termasuk generasi milenial dan generasi Z.

Hal ini tidak saja dipahami dalam tataran teoritis saja tetapi harus diimplementasikan atau dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti yang luhur.

SMA St. Fransiskus Saverius Ruteng yang berada di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah memberikan bukti memaknai perbedaan dalam berbangsa dan bernegara tidak hanya dalam tataran teoritis saja tetapi juga dipraktikan.

Mengangkat moto “Praedicamus Cristum” (Kami Mewartakan Kristus), SMA Katolik St. Fransiskus Saverius terus mendidik dan melatih generasi muda yang cerdas, terampil, beriman, berbudaya dan unggul dalam prestasi.

Aprilia Inka Prasasti saat dilantik menjadi Ketua OSIS. (Foto: Ist)

Sebagaimana dilansir dari Twitter @fransiskus_xaverius_ruteng, yang dilihat pagi ini, Jumat (28/10) sejarah pertama bagi SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng karena seorang siswi muslim diangkat menjadi Ketua OSIS SMA Tahun Ajaran 2022/2023.

“Aprilia Inka Prasasti terpilih menjadi Ketua OSIS di sekolah dengan mayoritas siswa/i beragam katolik. Ini merupakan peristiwa pertama dan bersejarah di SMAK St. Fransiskus Saverius Ruteng”.

Inka mengikuti proses sejak awal mulai dari penjaringan kandidat dari kelas XI, seleksi calon pengurus inti, pemaparan visi misi dan pemilihan langsung oleh para peserta didik dan para guru.

Saat ini, siswa di SMA St. Fransiskus berjumlah 1181 siswa dengan 2 siswa beragama Islam, 11 orang beragama Protestan, 1 orang penganut Hindu dan sisanya beragama Katolik. (mwd)