Silaturahmi PP Muhammadiyah ke Pimpinan KWI, Agama ‘Kanopi Suci’ untuk Memandu Umat

oleh -
Kunjungan dalam rangka merajut silaturahmi komponen bangsa yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kepada Pimpinan Konferensi Waligereja Indonesia di Wisma Keuskupan Agung Jakarta Jl. Katedral No. 7, Jakarta Pusat. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Gagasan dan pemikiran para tokoh maupun pemimpin Muhammadiyah secara organisatoris yang dilempar ke publik memberikan kesejukan dan pencerahan bukan hanya bagi internal Muhammadiyah maupun Islam, tetapi juga bagi umat secara luas.

Pengakuan tersebut disampaikan oleh Ketua Kantor Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin pada Jumat (9/6) dalam agenda kunjungan merajut silaturahmi komponen bangsa yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ke Wisma Keuskupan Agung Jakarta Jl. Katedral No. 7, Jakarta Pusat.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan persaudaraan antara umat Islam dengan Katolik bukan hanya dicerminkan dari Gereja Katedral Jakarta yang berdampingan dengan Masjid Istiqlal, tetapi juga dalam praktek alam pikiran yang menghendaki kemajuan umat dan bangsa Indonesia.

“Muhammadiyah dan yang lainnya, tentu spirit, jiwa dan alam pikirannya sama yakni menghadirkan agama sebagai ‘kanopi suci’ untuk memandu umat beragama dan publik luas, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ungkap Haedar.

Agama dalam pandangan Haedar, hadir sebagai energi rohani untuk menguatkan jiwa-jiwa bangsa. Sekaligus juga menyatukan diri dalam perbedaan, dan terus terhubung dalam membawa nilai-nilai perdamaian di tengah kondisi berbangsa dan bernegara yang majemuk.

“Dalam konteks Ke-Indonesiaan, kita tidak punya sejarah negara ini pisah dengan agama. Semua bersatu untuk berjuang menuju kemerdekaan dan memajukan. Lalu tidak kemudian, karena salah satu tindakan umat beragam dijadikan alasan untuk menilai agama sebagai sumber masalah dan radikalisme,” ungkap Guru Besar Sosiologi ini.

Mgr. Antonius Subianto juga mengapresiasi derap pendidikan Muhammadiyah yang menurutnya kian melejit. Pihaknya optimistis bahwa melalui peran-peran strategis yang dilakukan Muhammadiyah menjadikan marwah agama terjaga, serta kepercayaan umat terhadap agama tidak luntur.

Lebih-lebih menjelang Pemilu 2024, gagasan dan pemikiran segar dari Muhammadiyah dapat menetralisir sekaligus menyejukkan hajatan lima tahunan yang kerap memanas itu.

Mgr. Antonius Subianto berpesan kepada jemaat dan bangsa Indonesia secara luas, agar menjalani Pemilu dengan gembira, dan memahami bahwa pemilu hanya pesta lima tahunan.

Kunjungan ini juga disambut hangat oleh Mgr. Ignasius Kardinal Suharyo. Bahkan dia menyebut kunjungan yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah periode 2022-2027 ini sebagai sejarah yang menggembirakan.

Kardinal mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan praktek inklusi yang diterapkan di berbagai institusi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), pemikiran tokoh dan organisasi yang mencerahkan.

“Kami sangat menghargai pemikiran dan gagasan yang dilempar ke publik, ini suatu pencerahan yang luar biasa bagi semua,” pungkas Kardinal Ignatius. ***