Usman Hamid: 50 Calon Komisioner Komnas Perempuan Ikuti Uji Publik

oleh -
Ketua Panitia Seleksi Usman Hamid dalam jumpa pers di kantor Komnas Perempuan, Kamis (10/10). (Foto: Gatra.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Sebanyak 50 calon Komisioner Komisi Nasional Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) akan mengikuti tahapan seleksi Uji Publik yang akan disiarkan langsung (live streaming) pada 14-15 Oktober 2019 di Jakarta.

“Kami mengundang masyarakat untuk hadir, memberikan pertanyaan, tanggapan dan masukan atas rekam jejak calon Komisioner Komnas Perempuan dalam uji publik ini. Selain mengundang masyarakat secara langsung memberikan pertanyaan dan masukan, Pansel juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan pendapat atau pertanyaan secara virtual melalui tautan yang ada saat ‘live streaming”” kata Ketua Panitia Seleksi Usman Hamid dalam jumpa pers di kantor Komnas Perempuan, Kamis (10/10).

‘Live streaming’ dalam uji publik kali ini, menurut Usman yang juga Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, dilakukan untuk mengedepankan semangat keterbukaan dalam seleksi calon komisioner Komnas Perempuan periode 2020-2024 ini. Dengan semakin meningkatnya semangat keterbukaan dan partisipasi masyarakat di dalam seleksi komisioner Komnas Perempuan, Usman berharap masyarakat menjadi lebih tahu calon-calon anggota Komnas Perempuan.

Saran dan masukan masyarakat masih akan terus diterima oleh Panitia Seleksi sampai tenggat waktu yang ditetapkan, yaitu 25 Oktober mendatang.

“Dengan proses yang semakin terbuka dan partisipatif, kita berharap bisa memenuhi harapan masyarakat untuk mendapatkan komisioner Komnas Perempuan yang berintegritas dan independen dengan komposisi yang beragam, yang sesuai dengan harapan publik dan menjawab kebutuhan Komnas Perempuan 5 tahun mendatang,” tuturnya.

Selain mengikuti tahapan Uji Publik, Usman mengungkapkan, pada hari yang sama, ke-50 calon komisioner Komnas Perempuan akan mengikuti Uji Psikologi untuk mengetahui kemampuan intelektual, kemampuan kerjasama tim, manajerial dan kepemimpinan, dan lain-lain.

Anggota Pansel lainnya Miryam Nainggolan mengatakan bahwa Uji Psikologi ini tidak pernah diadakan pada proses seleksi-seleksi periode sebelumnya. Uji Psikologi dinilai perlu diadakan mengingat dinamika dan tantangan yang besar di masa depan yang harus dihadapi oleh Komisioner Komnas Perempuan.

“Kita mencari Komisioner Komnas Perempuan yang independen, berkualitas, punya kemampuan bekerjasama, berjejaring, kepemimpinan, dan berdaya tahan tinggi saat bekerja dalam tingkat stress yang tinggi,” ujar Miryam yang juga seorang psikolog berpengalaman khususnya dalam mendampingi korban-korban pelanggaran HAM.

Seluruh calon komisioner yang akan mengikuti Uji Publik dan Tes Psikologi ini adalah hasil seleksi terhadap 132 pelamar yang sebelumnya dinyatakan lolos pada tahapan seleksi administrasi hingga uji makalah.

Setelah tahapan Uji Publik dan Tes Psikologi, calon yang lolos akan mengikuti tahap seleksi selanjutnya, yaitu Wawancara dengan Panitia Seleksi yang direncanakan pada 13 – 15 November mendatang. (Ryman)