Dies Natalis Ke-60 PMKRI Medan, Momentum Refleksi Eksistensi

oleh -

MEDAN-Usia 60 tahun menjadi ajang refleksi bagi segenap alumni dan anggota PMKRI Medan yang didirikan 17 September 1957. Betapa tidak, sudah sekian ribu alumni yang dihasilkan dan tersebar dalam berbagai profesi di seluruh pelosok tanah air.

Reuni akbar 60 tahun PMKRI Medan yang berlangsung di Hotel Hermes Medan, Sumatera Utara ini diikuti ratusan alumni. Dalam perayaan ini semua generasi terwakili. Ada prof. Dr. A. Depari Guru Besar Emeritus FK-USU yg merupakan satu-satunya pendiri PMKRI Medan yang masih hidup.

Ada juga Cornelius Purba yang saat ini menjabat sebagai Senior Managing Editor The Jakarta Post, Akuntan kawakan Osman Sitorus, pengacara senior yang juga Ketua Forkoma PMKRI Hermawi Taslim, Sebatianus Tinambunan yang menjabat sebagai Sekda Kabupaten Dairi.

Dari kalangan yudikatif ada Rachman Silaen yang berprofesi sebagai Hakim Tipikor Riau. Dari kalangan eksekutif hadir politisi-politisi muda energik seperti Hendrik Sitompul (DPRD Medan), Nitema Gulo (Ketua DPRD Nias Barat) dan Richard Sidabutar DPRD Sumatera Utara.

Bagi Taslim, momentum dies natalis kali ini harus menjadi ajang refleksi, ajang untuk menggugat diri sendiri, mempertanyakan kontribusi konkrit yang sudah kita sumbangsihkan bagi Gereja dan tanah air, sesuai semboyan PMKRI : pro ecclesia et patria.

Lebih lanjut Taslim juga menyitir fenomena menurunnya minat mahasiswa saat ini untuk menjadi aktivis organisasi ekstra kampus seperti PMKRI. Menurut Taslim, salah satu penyebabnya adalah politik yang serba instan dan transaksional sehingga keterampilan berorganisasi nyaris tidak dibutuhkan; diganti dengan hal-hal yang bersifat finansial.

Namun, khusus untuk PMKRI hal itu sesungguhnya bisa dicegah jika para alumni mau turun gunung berbagi pengalaman ke anak-anak muda agar mereka tetap tertarik untuk berorganisasi.

“Saya yakin inilah salah satu tantangan konkrit bagi alumni PMKRI saat ini,” ujar Taslim.