Doni Monardo Kunjungi Markas Relawan, Andre Rahadian: Semoga Memberi Semangat

oleh -
Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengunjungi ketua dan para koordinator Relawan Satgas Penanganan COVID-19 yang berlokasi di The Media Hotel, Jakarta, pada Jumat (7/8). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengunjungi ketua dan para koordinator Relawan Satgas Penanganan COVID-19 yang berlokasi di The Media Hotel, Jakarta, pada Jumat (7/8). Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Koordinator Relawan Satgas Penanganan COVID-19 Andre Rahadian, yang didampingi oleh Ketua Bidang Pendukung Relawan Satgas COVID-19 Yulius Setiarto, Ketua Bidang Pelatihan Relawan Prasetyo Nurhardjanto, Ketua Bidang Komunikasi Joanes Joko, dan Kepala Bidang Logistik Relawan Satgas Yono Reksoprodjo. Hadir juga perwakilan dokter Corona dari Surabaya, dan Bandung.

Andre Rahadian mengucapkan selamat datang kepada Doni Monardo yang telah mengunjungi markas para relawan yang sudah ditempati sejak 1 April 2020 lalu.

Dalam kesempatan itu, Andre memperkenalkan masing-masing ketua bidang kepada Doni Monardo. “Inilah tim kami yang selama 4 bulan ini ada bersama-sama. Semoga kunjungan dan kedatangan Pak Doni ini bisa memberi manfaat dan semangat bagi kita semua, khususnya para tim relawan,” ujar Andre.

Seperti diketahui, mulai kemarin (7/8) hingga hari ini (8/8) akan dilakukan reorganisasi program dalam rangka penguatan struktur organisasi yang baru.

“Mungkin sekalian kita bisa menyampaikan target dan program Satgas yang bisa dilakukan oleh relawan ke depannya,” ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja mengubah struktur organisasi Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19 menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

Dalam kesempatan tersebut Doni Monardo menyampaikan tiga pesan untuk para relawan.

Pertama, relawan diharapkan untuk membantu upaya pengurangan dan pencegahan penularan COVID-19 di masyarakat.

“Bagaimana mencegah dan mengajak masyarakat untuk patuh melakukan protokol kesehatan. Kita mengemakan protokol kesehatan,” ujar Doni.

Doni mengajak setiap orang untuk mempengaruhi dua orang setiap hari supaya menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, langkah ini akan bisa mengimbangi potensi penularan yang terjadi di masyarakat dan bahkan memutus rantai penularan virus SARS-CoV-2.

“Ini cara kita membantu para dokter dan tenaga medis,” ujarnya.

Doni mengatakan, masalah COVID-19 tidak bisa hanya dari pemerintah. Masalah COVID-19 bukan hanya urusan medis atau kesehatan.

“Kalau kita masih menempatkan Covid sebagai masalah kesehatan, maka kita sama halnya dengan memberikan ruang kepada masyarakat untuk masuk dan dirawat di rumah sakit,” kata Doni.

Akibatnya akan banyak rumah sakit dan dampaknya dokter dan tenaga kesehatan akan kelelahan menangani orang yang sakit tersebut. Para media bisa kehilangan imunitas karena menghadapi pasien dan pada akhirnya terpapar atau terinfeksi virus penyebab COVID-19.

“Persentase dokter yang wafat di Indoensia termasuk banyak. Sebisa mungkin mereka ini menjadi benteng terakhir,” ucapnya.

Kedua, Doni mengharapkan para relawan untuk membantu dalam pemetaan persoalan yang terjadi di daerah. Dia mencontohkan langkah untuk mengisi kesenjangan yang belum optimal dilakukan oleh satgas daerah. Seperti yang terjadi di tengah masyarakat, masih ada warga di daerah yang menganggap Covid ini tidak ada. Covid ini, kata Doni dianggap sebagai sebuah konspirasi atau menganggap Covid tidak bahaya.

Doni menyampaikan, upaya kolaborasi untuk merangkul potensi yang ada di masyarakat, seperti pelibatan tokoh pemuda, ulama atau pun tokoh budaya. Ia menekankan pentingnya kehadiran satgas daerah hingga lingkup terkecil, yakni RT atau  RW.

“Maka ini akan menciptakan sebuah ketahanan nasional yang kuat, tidak hanya bidang kesehatan,” kata Doni.

Terakhir, Doni berpesan kepada relawan untuk menjaga kesehatan. Pandemi ini belum dapat diketahui kapan akan berakhir sebelum obat atau vaksin dapat ditemukan.

Ia meminta relawan untuk makan cukup dan tidak lupa untuk menghibur diri dan teman-temannya. Doni juga mengingatkan untuk tidak lupa berdoa agar selalu diberikan kekuatan dari Tuhan.

Sebelum pesan disampaikan, Doni Monardo yang juga Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia.

Ia mengatakan, kehadiran relawan dalam melawan COVID-19 merupakan bagian dari pentaheliks penanggulangan bencana, yang terdiri dari pemerintah, pakar atau akademisi, masyarakat, lembaga usaha dan media massa. (Ryman)