Hindari Gelombang Kedua, Masyarakat Diminta Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan

oleh -
Sejumlah wisatawan saat melakukan rapid tes di Pantai Karangsong Indramayu, Kamis (29/10/2020). (Foto: TribunCirebon.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Jumlah kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat lebih baik dibandingkan rata-rata dunia. Capaian baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Masyarakat juga harus belajar dari perkembangan beberapa negara di Eropa, yang harus kembali melakukan lockdown karena terjadi kenaikan pada kasus positifnya.

“Kita harus menghindari ini dengan disiplin protokol kesehatan. Kita harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat keluar masuk Indonesia, untuk menghindari kunjungan yang masuk dari Eropa atau beberapa negara lainnya yang mengalami musim dingin,” ucap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers, Kamis (5/11/2020) melalui kanal YouTube BNPB.

Kondisi terkini di sejumlah negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, dan Yunani, mengalami pandemi Covid-19 gelombang kedua. Karena itu, otoritas pada masing-masing negara memutuskan lockdown. Risiko penularan yang tidak terkendali akibat masyarakat mulai menganggap enteng protokol kesehatan. “Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia,” kata Wiku seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Wiku menegaskan saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa pencapaian penanganan Covid-19 yang semakin baik. Seperti pencapaian per 5 November 2020, jumlah kasus aktif sebanyak 54.306 kasus atau 12,75%, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia berada di angka 25,8%. Penambahan kasus positif sebanyak 4.065 kasus. Sedangkan kasus sembuh berjumlah 357.142 kasus atau 83,9%. Dimana kasus sembuh dunia sebesar 71,3%.

Sedangkan jumlah kasus meninggal kumulatif 14.348 kasus atau 3,4% dimana kasus meninggal dunia 2,5%. “Saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, dan ini terlihat dari penurunan kasus positif dan penurunan angka kematian,” jelasnya.

Pencapaian juga terjadi pada testing (pemeriksaan) Covid-19 yang terus mengalami peningkatan dan mendekati standar World Health Organization (WHO). Capaian ini, kata Wiku, tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kolaborasinya dan terus meningkatkan capaian ini.

Masyarakat diminta terus menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta menjauhi kerumunan. Penerapan ini harus terus dijalankan dalam setiap kegiatan. Dan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penangan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. “Ingat, dengan kita disiplin, maka tidak saja melindungi diri sendiri, dan melindungi orang-orang terdekat,” pesan Wiku.

 

Evaluasi Libur Panjang

Wiku mengatakan, hasil evaluasi Satgas Penanganan Covid-19 terhadap masa liburan panjang periode 28 Oktober – 1 November 2020, terjadi peningkatan kunjungan pada destinasi wisata mencapai 90%. Secara umum, wisatawan sudah menggunakan masker saat mengunjungi objek-objek wisata. Dan objek-objek wisata juga sudah menyiapkan tempat mencuci tangan.

“Dengan memakai masker, maka wisatawan dapat melindungi dirinya dan orang-orang terdekat dari potensi penularan Covid-19. Namun demikian, terlihat masyarakat masih berkerumun hal ini tentu sangat disayangkan,” ujarnya.

Beberapa destinasi wisata yang mendapat sorotan karena masih terlihat kerumunan saat kunjungan wisatawan. Beberapa di antaranya Lapangan Sewandanan  dan Canden di Yogyakarta, Curug Cigentis di Jawa Barat, Tanah Lot di Bali, wisata Malin Kundang di Sumatera Barat dan Gunung Budeg di Jawa Timur. Selain destinasi wisata, lokasi lainnya adalah pusat perbelanjaan dan restoran.

Pada dua lokasi itu, terlihat masyarakat belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan termasuk dalam memakai masker dan menjaga jarak. Beberapa tempat terjadi kerumunan dalam waktu yang cukup lama. “Kami ingin mengingatkan seluruh masyarakat bahwa dimanapun dan apapun aktivitasnya, maka protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) harus disiplin dilakukan, upaya perlindungan utama dari paparan Covid-19,” pesan Wiku.

Meski demikian, Satgas Penanganan Covid-19 pusat mengapresiasi jerih payah Satgas Penanganan Covid-19 daerah yang senantiasa melakukan monitoring, edukasi dan penegakan disiplin protokol 3M. Bahkan setiap detik, Satgas daerah memberikan laporan setiap detik melebih 500 laporan dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia. “Saya meminta satgas di daerah dapat terus melakukan monitoring ini dan menegakkan disiplin di masyarakat agar penambahan kasus positif dapat terus ditekan,” pungkas Wiku. (Ryman)