Jangankan Diubah, Pancasila Juga Tak Bisa Ditawar

oleh -
Pancasila. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID —  Implementasi nilai-nilai Pancasila harus menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tak bisa bekerja sendiri mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Demikian dikatakan Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono, pada Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk “Kita Indonesia, Kita Pancasila” di ruang serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (28/5).

“Pancasila menyatukan semua perbedaan sekaligus memberikan orientasi bagaimana bangsa menuju bangsa yang besar. Kita tidak bisa menjadi bangsa yang merdeka jika tidak menjadikan Pancasila sebagai dasar negara,” katanya.

Keberadaan Pancasila saat ini memang menjadi penting setelah dipanasi suhu politik Pemilihan Umum yang baru usai. Maka peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2019 mendatang harus menjadi momentum untuk kembali menjadi bangsa yang satu, bangsa Indonesia.

“Saat seperti ini, Pancasila sangat dibutuhkan. Pancasila tidak bisa ditawar. Dasar negara dan pedoman berkehidupan. Perbedaan yang ada harus kembali menjadi satu dan menjadi kekuatan,” kata Sekretaris Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Pulhukam Brigjen Pol. Mamboyng, di saat yang sama.

Pancasila dikatakan Mamboyng adalah gagasan dasar tentang manusia dan kehidupannya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka itu Pancasila harus menjadi paradigma atau cara pandang dalam mencetuskan ide-ide atau gagasan untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat.

Maka itu, Mamboyng meminta seluruh rakyat Indonesia selalu mempertebal jiwa nasionalisme serta bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Dikatakannya bahwa tantangan yang dihadapi bangsa kita saat ini adalah tetap menjaga amanat yang dikandung oleh Pancasila, khususnya sila ketiga persatuan Indonesia. Pasalnya, persatuan diyakini menjadi kunci utama kekuatan bangsa ini.

“Demi menjaga persatuan itu, Kemenko Polhukam senantiasa menyampaikan hal-hal positif mengenai bangsa ini melalui media. Tujuannya agar NKRI bisa tetap terawat dan terjaga,” katanya.

Diingatkan Mamboying, itulah sebabnya, selama NKRI berdiri, maka pondasi yang diyakini baik adalah Pancasila. “Pancasila sudah teruji, dari peristiwa PKI, DITII, Malari, sampai 1998. Kita tetap bersatu. Kalau masyakat kita bersatu, pasti kuat. Jadi analoginya, Pancasila adalah pondasi, NKRI itu rumah, UUD 1945 adalah aturan di dalam rumah itu, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai penghuninya,” katanya.

Pada kesempatan itu pula, Mamboying menegaskan, bahwa setiap warga bangsa Indonesia harus meyakini bahwa satu-satunya ideologi adalah Pancasila. “Pancasila jangankan diubah, ditawar aja tidak bisa,” tandasnya.

Hadir pula sebagai narasumber dalam diskusi kali ini, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Hariyono, dan Kasubdit Kontra Propaganda, Direktorat Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kolonel Sujatmiko.

Kegiatan FMB 9 juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.id, FMB9ID (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID (Youtube). (Ryman)