Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Keuskupan Bogor Misa Perpisahan dengan RD Jeremias Uskono

oleh -
Pengurus Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi bersama pendamping KKKI RD Jeremian Uskono usai misa di Katedral Jakarta. (Foto: JN)

Bogor, JENDELANASIONAL.ID – Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi (KKKI) Keuskupan Bogor mengadakan misa Kerahiman Ilahi di Gereja BMV Katedral Bogor, pada Kamis sore (23/6). Misa ini dipersembahkan oleh pendamping Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Keuskupan Bogor, RD Jeremias Uskono.

Misa ini juga merupakan perpisahan dengan RD Jeremias, yang akan ditugaskan untuk belajar di Roma beberapa waktu mendatang. RD Jeremias direncanakan akan menghabiskan waktu tiga tahun dalam studinya itu.

Hadir dalam misa tersebut yaitu para ketua dan anggota KKKI Keuskupan Bogor, antara lain Ibu Kerny, Ibu Conny Endang Trisnowati, dan lain-lain.

Misa ini bertepatan dengan Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis.

Dalam kotbahnya, RD Jeremias mengatakan, kelahiran Yohanes Pembaptis merupakan berkat bagi keluarga sekaligus pertanyaan bagi orang-orang sekitar, “Menjadi apakah anak yang baru lahir ini karena kuasa Tuhan menyertainya”.

Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis itu ditandai oleh sebuah mukjizat yaitu Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, bisa kembali berkata-kata ketika harus menuliskan nama anak yang baru saja dilahirkan istrinya, di hari tuanya, pada selembar kertas.

 

Menurut RD Jeremias, ada tiga makna dari peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis ini.

Pertama, Tuhan tetap melakukan rencananya terlepas dari keterbatasan manusiawi kita. Buktinya, walau sudah menginjak masa tua, Elisabeth masih bisa melahirkan seorang anak.

Maknanya, mari kita tetap melakukan pekerjaan walaupun mungkin sudah dibatasi oleh keterbatasan atau usia, karena Tuhan pasti tetap menyatakan kemuliannya.

Kedua, pelaksanaan rencana Tuhan tersebut tidak mengenal waktu. Walaupun Elisabeth sudah menginjak masa tua, tapi Tuhan masih tetap bekerja dalam dirinya. Maknanya, apa yang dikatakan atau direncanakan Tuhan bagi kita semuanya pasti terjadi.

Ketiga, setialah pada tugas kita masing-masing. Atau dalam bahasa hariannya yaitu kita harus setiap pada SK (Surat Keputusan) di mana saja kita ditugaskan. Yohanes Pembaptis mengajak kita untuk tidak melupakan tugas. Misalnya, ketika kita ditugaskan sebagai pengurus Kerahiman Ilahi di Keuskupan Bogor ini, maka lakukan itu. Karena jika kita tidak melakukannya maka pelaksanaan karya Tuhan dalam diri kita tidak akan berjalan lancar.

Di akhir kotbahnya, RD Jeremias mengajak umat agar belajar menjalankan tugas dari Yohanes Pembaptis. Dia tetap menjalankan tugasnya untuk memperkenalkan sang Penebus, yaitu Yesus Kristus.

Kata-kata Yohanes Pembaptis, “biarlah Dia yang semakin besar dan aku semakin kecil”, harus benar-benar kita hayati. Yohanes Pembaptis menjalankan tugasnya tersebut hingga akhir hayatnya.

“Kita tidak hanya belajar dari Yohanes Pembaptis, tapi juga belajar dari tokoh dalam bacaan hari ini. Semoga kita semakin teguh berapapun usia kita,” ujar RD Jeremias.

Usai misa dilaksanakan sessi penyerahan cinderamata untuk RD Jeremias yang dilakukan oleh Ibu Kerny dan Ibu Conny Endang Trisnowati. Setelah itu, dilanjutkan dengan sessi foto bersama. Selamat jalan RD Jeremias, semoga studinya berjalan lancar. ***