Pastor Petrus Canisius Aman Tutup Usia, Akan Dimakamkan di Kalimulya Depok

oleh -
Pater Petrus Canisius Aman OFM, yang selama ini mengabdi sebagai dosen di STF Driyarkara dan Unika Atma Jaya, Jakarta dikabarkan menghembuskan nafas terakhir, pada Selasa (15/12), kemarin, sekitar pukul 20.55. (Foto: Katoliknews.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Kabar duka datang dari Ordo Saudara Dina, atau OFM Indonesia. Pastor Petrus Canisius Aman, OFM, yang selama ini mengabdi sebagai dosen di STF Driyarkara dan Unika Atma Jaya, Jakarta dikabarkan menghembuskan nafas terakhir, pada Selasa (15/12), kemarin, sekitar pukul 20.55.

Pater Peter, begitu dia biasa disapa, meninggal dalam perawatan di Rumah Sakti Panti Rapih, Yogyakarta.

Tokoh yang aktif membela hak-hak orang kecil, dan lingkungan hidup itu selama satu tahun ini memang menderita stroke.

Seperti dikutip Katoliknews.com, ia sempat dirawat di Rumah Sakit Karolus, Jakarta dan di Rumah Sakit Elisabeth, Semarang. Kemudian, beberapa bulan terakhir, ia tinggal di Biara St. Bonaventura, Papringan, Yogyakarta dalam rangka pemulihan.

Kepulangan anggota saudara dina yang getol menentang kehadiran industri pertambangan di NTT sejak tahun 2000-an awal itu mengundang duka mendalam dalam diri orang-orang yang mengenalnya.

“Selamat jalan, Saudara, Teman, Sosok Ayah, Guru dalam kedinaan,” tulis Pastor Charlest Talu, OFM di laman FB-nya, @Sdr. Charles Talu.

“Terima kasih untuk kerendahan hatimu, terima kasih segala dedikasimu, terima kasih untuk teladan hidupmu yang penuh dengan semangat adil, damai, dan berketuhanan,” tambah Charles, yang pernah tinggal dengan Pastor Peter di Komunitas JPIC OFM Indonesia, Galur, Jakarta Pusat.

“Dia (Peter-red) adalah inspirasi bagi banyak anak muda asal Manggarai dan mungkin juga NTT lainnya soal membela kelompok marginal dan dalam mengadvokasi masalah lingkungan,” tulis Peter Dabu, jurnalis asal NTT, di laman FB.

 

Dimakamkan di Kalimulya

Sehubungan dengan penyakit Broncopnemon yang mengarah pada suspect covid-19 dengan riwayat Post Stroke dan Hypertensi yang diderita Pastor Petrus Kanisius Aman selama ini, maka pihak RS. Panti Rapih akan menerapkan protokol covid dalam proses pemakaman.

Namun, Minister Provinsi bersama beberapa dewan dan pengurus harian telah memutuskan untuk melakukan kremasi terhadap jenazah Pastor Peter. Hal itu dilakukan agar abu Pastor Peter bisa dibawa ke Novisiat Transitus Depok.

Diperkirakan abu Pastor Peter akan tiba di Novisiat Depok, pada Kamis, 17 Desember 2020, malam hari.

Beliau akan dimakamkan pada Jumat, 18 Desember 2020. Sebelumnya, akan digelar misa requiem di Gereja St. Paulus – Depok dan akan disiarkan secara live streaming pada pukul 10.00 WIB. Setelah misa, Pastor Peter akan dikebumikan di Kalimulya, Depok.

Pater Peter lahir di Pinis, Manggarai, NTT, pada 27 April 1962. Ia mengikrarkan profesi kekal dalam Ordo Fransiskan pada 22 Januari 1989. Lalu, bersama rekan seangkatannya, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Bogor, ia ditahbiskan menjadi imam pada 2 Februari 1991. (Ryman)