Gunung Agung Masih Berpotensi Erupsi dengan Lontaran Abu dan Lava Pijar

oleh -
Visual Gunung Agung pada 8 Desember 2017, pkl 10:37WITA. (Foto: Ist)

DENPASAR – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menginformasikan kondisi Gunung Agung, Bali pada Jumat (8/12/2017) siang.

Kondisi itu diperbarui pada pukul 09:01-12:00 WITA.

PVMGB menyebutkan Gunung Agung masih dalam status Awas atau level empat.

Secara visual, cuaca di sekitar gunung tampak cerah berawan. Visual gunung dari Pos PGA Batulompeh (utara) tertutup kabut. Sementara dari POS PGA Rendang (selatan) bisa teramati.

Kolom dan tinggi asap berwarna kelabu tebal, bertekanan sedang dan ketinggian kurang lebih 1500 meter di atas puncak condong ke arah barat.

“Secara visual mengindikasikan bahwa aktivitas magmatik Gunung Agung masih tinggi,” demikian siaran pers PVMBG.

Dari sisi seismik, terekam tremor menerus dengan amplitudo 1 – 2 mm, dominan 1 mm. Terekam 3 kali gempa Low-frequency dengan amplitudo: 22 – 25 mm, durasi 75 – 110 detik. Terekam 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 18 mm, s-p : 2, durasi 38 detik. Juga terekam 6 gempa hembusan dengan amplitudo 4 – 24 mm, durasi 22 – 65 detik.

“Secara kegempaan, aktivitas Gunung Agung masih tinggi dimana aliran fluida magmatik ke permukaan masih terus berlangsung”.

Berdasarkan analisis data secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. “Erupsi efusif berupa aliran lava ke permukaan kawah masih berlangsung dan masih berpotensi untuk terjadinya erupsi eksplosif (erupsi dengan kolom abu vertikal disertai lontaran batu/lava pijar)”.