Uskup Bogor: Pemuda Katolik Harus Ikut Menentukan Arah dan Masa Depan Bangsa

oleh -
Ketua Umum Pemuda Katolik Karolin Margret Natasya bersama Uskup Keuskupan Bogor,Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM

BOGOR-Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM mendorong pemuda pada umumnya dan Pemuda Katolik pada khususnya untuk terlibat dalam membangun bangsa Indonesia.

Untuk itu, Pemuda Katolik sudah hadir dan eksis dalam kancah perjuangan bangsa agar Indonesia tetap berlandasakan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. “Itu artinya Pemuda Katolik harus lebih berkecimpung dalam kehidupan sosial politik kemasyarakatan,” ujar Uskup Paskalis saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik di Hotel Padjajaran, Bogor, Jumat, (27/10)

Turut hadir juga dalam Pembukaan Rapimnas II Pemuda Katolik yaitu Staf Ahli Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayan Puan Maharani, Ghafur Dharmaputra, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Pastor Moderator Pemuda Katolik Johanes Hariyanto, dan Ketua Umum Pemuda Katolik yang juga menjabat Bupati Landak Karolin Margret Natasya.

Menurut Mgr Paskalis, alat ukur bermutunya organisasi Pemuda Katolik terlihat dari seberapa banyak anggota Pemuda Katolik terlibat dalam membangun bangsa. Tak hanya terlibat, tetapi juga Pemuda Katolik harus ikut menentukan arah dan masa depan bangsa Indonesia.

“Nah, ikut menentukan bagaimana? Ikut menentukan melalui jabatan-jabatan publik, seperti menteri, gubernur, bupati, camat, kepala desa, anggota DPR/DPRD, DPD dan pengurus partai politik. Rakyat sudah mengamanatkan jabatan ini kepada mereka,” tandas dia.

Dalam konteks ini, tutur Uskup Paskalis, Pemuda Katolik harus belajar lagi dari tokoh utama umat Kristiani, yakni Yesus Kristus.

Paskalis mengutip jawaban Yesus ketika ditanya soal membayar pajak, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi milik kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah”.

“Pernyataan Yesus tersebut menunjukkan bahwa Yesus melaksanakan tugasnya sebagai warga negara. Dia berbakti kepada Allah dan negara. Pembaktian-Nya kepada Allah tidak menghalangi diri-Nya berbakti kepada negara. Jadi, dalam perspektif kristiani, komitmen kita kepada Allah, tidak menghalangi komitmen kita kepada negara,” terang  Mantan Minister Provinsial Ordo Saudara-saudara Dina (OFM)

Lebih lanjut, Uskup Paskalis berharap agar Pemuda Katolik mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dalam berpolitik dan bermasyarakat.

Selain itu, Pemuda Katolik mengembangkan nilai-nilai keadilan, kejujuran, perdamaian, kesatuan, penghargaan sesama tanpa sekat-sekat suku, bahasa dan agama.

“Dalam pelayanan, nilai-nilai tersebut, jangan dijadikan hanya sebagai jargon-jargon politis, tetapi diwujudkan melalui perbuatan-perbuatan konkret baik melalui sikap, perbuatan maupun program kerja nyata,” pungkasnya.