Bapakku Sebuah Melodi yang Indah

oleh -

JAKARTA – PENAMPILAN bapakku, selalu seperti itu, tubuhnya gemuk kencang, diselimuti oleh kulit sawo matang.

Pakaian yang paling sering digunakan adalah kemeja kotak kotak atau kemeja biru polos dan celana pendek, ya, motif yang dipakainya selalu statis, tak banyak berubah seperti matahari yang senantiasa terbit di Timur.

Bila menatap wajah bapak, akan terlihat kumisnya yang cukup tebal, menghiasi senumnya yang hangat, dengan giginya yang putih (Walaupun pasta giginya bukan Close Up). Di atas hidungnya yang pendek, dapat dilihat dua pasang mata yang tajam mencerminkan ketegasannya, dibingkai oleh kacamata hitam, yang modelnya juga tidak pernah berubah. Dan dia atas kepalanya, ada rambut yang warnanya merupakan gradasi antara hitam dan putih. (Yeah…. Black And White seperti lagunya Michael Jackson).

Orang yang selalu membesarkanku ini merupakan orang yang jujur dan pekerja keras. Ia bagaikan burung kecil yang sedang belajar untuk terbang, yang senantiasa mencoba dan mencoba terus.

Bapak bukanlah orang yang pantang menyerah. Ia juga seorang yang sederhana, ia tak malu untuk makan di kaki lima, atau membeli baju yang murah, selama bahannya masih enak di pakai, ia juga selalu menyempatan diri untuk mengangkat pakaian kotor dari kamar mandi ke belakang.

Aku merasa beruntung karena mempunyai seorang bapak yang kaya pengalaman. Aku tumbuh dengan segudang kisah kisahnya, saran-sarannya, dan segala didikannya. Kadang ia menceritakan tentang kebandelannya, tentang kesusahan dan kegagalan yang pernah ditempuhnya, tentang teman-temannya yang banyak mendukung dan membantunya, tentang masa sekolahnya, dan banyak lagi.