Hikmahanto: Nasib Dunia ke Depan Bergantung pada Keberhasilan Pertemuan G20

oleh -
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Kurang dari 2 minggu lagi perhelatan KTT G20 akan digelar.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana dalam siaran pers di Jakarta, Senin (7/11) mengatakan, disamping membicarakan agenda yang telah ditetapkan oleh Indonesia sebagai Presiden G20, hal yang penting menjadi pembahasan di luar agenda dan menentukan nasib dunia adalah pertemuan kepala negara dan kepala pemerintahan terkait perang di Ukraina.

Seperti diketahui, KTT G20 akan dihadiri oleh negara-negara yang bertikai di Ukraina. Terlebih lagi Jokowi sebagai Presidensi G20 yang memiliki diskresi untuk mengundang negara di luar anggota G20 juga telah mengundang Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky.

Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu mengatakan bahwa berbagai agenda untuk mengeluarkan dunia dari krisis ekonomi, resesi dan stagflasi tidak bermakna bila perang di Ukraina terus berlangsung.

“Pertemuan KTT G20 penting saat PBB gagal untuk meredam perang di Ukraina baik melalui Dewan Keamanan maupun Majelis Umum,” ujarnya.

“Terlebih lagi di PBB tidak ada kepala negara maupun pemerintahan yang berkepentingan di Ukraina hadir di Markas PBB. Mereka menyuarakan kebijakannya melalui para Duta Besar. Bahkan pertemuan informal antar kepala negara dan pemerintahan tidak pernah ada,” tambahnya.

Karena itu, kata Hikmahanto, dalam KTT G20 ini nanti bila semua kepala negara dan pemerintahan hadir maka pertemuan antar pemimpin negara yang berkepentingan di Ukraina dapat dilakukan secara informal.

“Oleh karenanya nasib dunia ke depan ditentukan dan bergantung pada pertemuan KTT G20. Indonesia yang saat ini memegang Presidensi G20 sangat besar dan penting perannya. Kepiawaian berdiplomasi Presiden Jokowi sangat diharapkan,” ujarnya.

Hal tersebut, katanya, sudah dimulai dengan upaya Presiden Jokowi untuk memastikan semua kepala negara dan pemerintahan untuk hadir.

Langkah selanjutnya adalah agar terjadi pertemuan informal antar kepala negara dan pemerintahan yang berkepentingan di Ukraina selama berlangsungnya KTT G20.

“Terakhir adalah upaya agar ada komunike bersama antar negara yang bertikai untuk berkomitmen bagi perdamaian dunia,” pungkasnya. ***