Kardinal Suharyo: ISKA Dipanggil untuk Terus Mengembangkan Watak Peduli

oleh -

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID –Indonesia mempunyai warisan yang sangat mulia yakni sebagai bangsa yang sungguh sangat rela berbagi dan peduli terhadap sesama. Karena itu, kita semua, khususnya warga Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) dipanggil untuk terus mengembangkan watak peduli terhadap sesama.

“Kita diajak untuk mengembangkan watak bangsa untuk peduli terhadap sesama. Karena kepedulian adalah salah satu indikator bahwa kita menghormati martabat dan kesetaraan manusia”.

Demikian dikatakan Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo dalam misa pengukuhan Pengurus Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) yang diselenggarakan pada Minggu (31/7) di Hotel Santika Premiere, Slipi, Jakarta Barat.

Diawal khotbah, Kardinal Ignatius mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus ISKA yang lama, karena telah menemukan jalan untuk memajukan ikatan toleransi Indonesia. Selanjutnya, Kardinal juga mengucapkan selamat kepada mereka yang terpilih sebagai pengurus, yang akan melanjutkan tugas pelayanan baru.

Kardinal Ignatius mengatakan, tantangan yang sudah dialami ISKA yang telah menyelesaikan tugasnya tentu berbeda dengan tantangan pengurus ISKA yang baru. “Namun, boleh kita berkeyakinan bahwa di dalam kebersamaan dan dengan berkat Allah sendiri maka tantangan tersebut menjadi sebuah kesempatan untuk melaksanakan kehendak Tuhan,” ujarnya.

Sebagai manusia kristiani, kita, kata Kardinal, membutuhkan inspirasi dan roh ikut memberikan inspirasi. “Inspirasi kita adalah iman. Itulah yang menentukan keistimewaan kita. Karena itu, tantangan kita adalah menemukan inspirasi itu” ujar Kardinal.

Dalam khotbahnya, Kardinal melontarkan pertanyaan, apa indikator dari pernyataan “Kristus hidup di dalam  diri kita”.

Dia mengatakan bahwa indikatornya adalah kepedulian terhadap sesama. Karena, Yesus adalah wajah Allah yang sangat peduli terhadap manusia. Dalam berbagai kesempatan di dalam kitab suci selalu dikatakan bahwa hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Wajah Yesus adalah Allah yang peduli.

Kepedulian, kata Kardinal Ignatius, juga merupakan indikator dari penghormatan kita kepada martabat dan kesetaraan terhadap manusia.

Diakhir homili, Kardinal berdoa bagi pengurus ISKA agar menemukan jalan baru untuk terus merawat bangsa dan negara tercinta ini.

“Marilah kita berdoa agar ISKA terus menemukan jalan baru untuk terus merawat dan mengembangkan cinta tanah air dan kepedulian dengan berbagai macam indikatornya,” ujarnya.

 

Menkopolhukam Mahfud MD bersama Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ign. Suharyo, Ketua Presidium Pusat (PP) ISKA (2022 – 2026) Dr. Luky Yusgiantoro dan Ketua PP ISKA (2017 – 2022) Hargo Mandirahardjo, seusai acara Pengukuhan PP ISKA di Jakarta, pada Minggu, 31 Juli 2022. (Foto: Ist)

Empat Poin Penting

Sementara itu, Ketua PP ISKA periode 2022-2026, Luky A. Yusgiantoro menggarisbawahi empat poin penting yakni sikap menjunjung martabat manusia dan kesetaraan, organisasi yang terbuka untuk dialog dan dinamika kehidupan berbangsa, prinsip melayani, dan senantiasa menjadi inspirasi dan harapan bagi negara dan gereja.

“Kami menunjukkan sebagai sebuah organisasi inklusif di lingkungan internal Katolik dan menjadi organisasi yang semakin berjejaring dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kader ISKA harus mampu menjadi agent of change dan mampu dalam menunjukkan sikap-sikap menjunjung martabat manusia dan kesetaraan dalam keseharian di lingkungan masing-masing,” katanya.

“Terkait jelang tahun politik 2024, kami harus tetap berdiri sebagai organisasi intelektual yang bebas dari kepentingan politik praktis. Setiap kader ISKA diundang untuk selalu berdiri sama tinggi dalam hal proses tersebut dan tetap menjunjung proses politik yang bermartabat. Kader ISKA yang menduduki posisi atau jabatan di badan eksekutif, legislatif dan yudikatif, akan mengedapnkan prinsip melayani (servant leadership) dan mengedepankan.”

Diharapkan ISKA – yang sudah berusia 64 tahun dan memiliki lebih dari 150 Dewan Pengurus Cabang (DPC) di seluruh Indonesia – dapat bekerja sama dengan baik untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa.

“Kami siap berkordinasi, berkolaborasi dan komunikasi dengan semua lapisan, golongan dan seluruh elemen masyarakat agar dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa. Semoga ke depan kita dapat sama-sama saling mendukung satu sama lain agar ISKA menjadi salah satu pelopor dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PP ISKA periode 2017-2022, Vincentius Hargo Mandirahardjo, mengatakan dalam sambutannya bahwa ISKA – sebagai rumah bersama bagi sarjana dan cendekiawan Katolik Indonesia – memegang teguh rasa kebangsaan dan ke-Indonesia-an serta spirit intelektual dan iman Katolik menjadi perutusan ISKA dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan terus membangun solidaritas tanpa sekat, merawat komitmen kebangsaan dan menjunjung martabat kemanusiaan dan kesetaraan.

“Keterpanggilan kita dalam organisasi sebenarnya adalah keterpanggilan kita untuk melayani Gereja dan negara dengan berbagai potensi intelektual dan profesi yang kita miliki masing-masing,” katanya.

“Kita semua sebagai warga bangsa patut menjaga dan merawat kebhinekaan yang merupakan wujud bangsa Indonesia. Keberagaman ini harus dirawat dan dijaga di tengah-tengah menguatnya politik identitas saat ini,” pungkasnya. ***