Larangan Ibadah Natal, Forkoma PMKRI Kritik Bupati Lebak

oleh -
Ketua Forkoma Hermawi Franziskus Taslim. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (Forkoma PMKRI) mengkritik Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, atas larangan menggelar ibadah Natal di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten.

Ketua Forkoma Hermawi Franziskus Taslim, mengatakan tidak selayaknya bupati melakukan pelarangan mengingat beribadah merupakan hak azazi yang paling mendasar. Apalagi di kawasan Kecamatan Maja belum ada gereja.

“Justru Bupati seharusnya berterima kasih kepada warga yang berinisiatif mempersiapkan ibadah Natal di Eco Club Citra Maja Raya,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (20/12).

Maja adalah kota baru yang dibangun di era pemerintahan Jokowi. “Di kawasan tersebut sudah ada penghuni yaitu sekitar 5000 keluarga, dan 2500 di antaranya tinggal di  kawasan Citra Maja Raya. Perumahan ini dibangun oleh Ciputra. Kawasan itu layaknya kota baru, yang dilengkapi berbagai fasilitas umum (fasum), fasilitas sosial (fasos) sudah ada. Namun, anehnya tidak satupun gereja di sana” ujar Taslim.

Menurut Taslim, arahan Bupati Iti agar perayaan Natal seharusnya di tempat resmi seperti di gereja menunjukkan bahwa bupati sama sekali tidak memiliki wawasan keagamaan yang memadai.

“Natal itu bisa dimana saja. Natal kan memperingati kelahiran Yesus yang lahir di kandang domba. Tidak ada keharusan melaksanakan Natal di gereja. Tradisi umat Kristen selama beribu tahun, perayaan Natal bisa dilakukan dimana saja,” ujar pengacara senior itu.

Ajakan Bupati Iti agar Natal dirayakan di Rangkas Bitung yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Lebak, menurut Taslim, juga tidak realistis.

Pasalnya, jarak antara Maja dan Rangkas Bitung sekitar 12 kilometer. “Itu jelas sangat menyulitkan dan memberatkan bagi umat yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Pemerintah seharusnya mambantu memfasilitasi dan mempermudah warga dalam menjalankan ibadah agama, bukannya sebaliknya,” lanjut Taslim.

Taslim mengaku mendapat banyak keluhan dari umat Kristen terhadap keputusan bupati yang tidak bijaksana itu.

“Sebagai anak bangsa, kita sedih, kok hal-hal yang seperti ini masih saja terjadi di era sekarang ini,” kata Taslim yang kerap diundang dalam berbagai forum internasional di Vatikan tersebut. ***