Survei Indikator: 8 Parpol Tidak Lolos ke Senayan

oleh -
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (kanan) disaksikan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (tengah) dan Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate (kiri) memaparkan hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait "swing voters' pada Pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (3/4/2019). (ANTARA)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Hasil survei terbaru lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan 8 dari 16 partai politik peserta pemilu tidak memenuhi ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold jika pemilu dilakukan saat ini.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedelapan partai itu memiliki elektabilitas di bawah angka empat persen, yang merupakan syarat perolehan suara bagi partai untuk bisa duduk di parlemen.

“Partai yang lolos ke parlemen yaitu PDIP 24,2 persen, Gerindra 11,7 persen, Golkar 11,5 persen, PKB 8,8 persen, Demokrat 8,7 persen, PKS 6,0 persen, Nasdem 5,7 persen, dan PPP 4,9 persen,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/4).

Sementara partai yang tidak lolos ke parlemen yaitu Perindo sebesar 2,6 persen, PAN 2,2 persen, Hanura 1,3 persen, PSI 1,3 persen, Berkarya 0,8 persen, PBB 0,6 persen, Garuda 0,2 persen dan PKPI 0,2 persen.

Burhanuddin mengatakan, sementara responden yang mengatakan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 9,2 persen. Jumlah responden belum bersikap tersebut menurutnya semakin menurun menjelang hari pencoblosan 17 April 2019.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan 22-29 Maret 2019, melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ryman)