Teratur dan Taat Hukum, Menag: Umat Katolik Bisa Menjadi Contoh

oleh -
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta. (Foto: Kemenag.go.id)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Umat Katolik adalah umat yang teratur dan taat hukum. Buktinya, umat Katolik bisa dengan tertib mengikuti ibadat secara online pada saat pandemi.

Demikian dikatakan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo saat bertemu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pekan lalu, di Gereja Katedral, Jakarta.

Pernyataan itu, kata Kardinal, diungkapkan seorang umat muslim kepadanya dalam sebuah kunjungan.

Kisah ini disampaikan kembali oleh Menag Yaqut saat dirinya memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

“Saat saya bertemu dengan Kardinal Suharyo, beliau menyampaikan, bahwa umat Katolik adalah umat yang teratur dan taat hukum. Kami memiliki sistem tersendiri yang dapat mencegah umat Katolik melanggar hukum, begitu kata Kardinal,” kisah Menag Yaqut, Jum’at (29/01) seperti dikutip dari situs Kemenag.go.id.

“Saya jawab saat itu, wah kalau memang seperti itu maka biarlah umat Katolik menjadi contoh bagi umat-umat yang lain untuk masalah ketertiban dan taat hukum,” ujar Menag kala itu.

Menag berharap karakter semacam ini juga dimiliki jajaran ASN Bimas Katolik. “Sehingga saya yakin, kalau ini diterapkan, maka tidak akan ada lagi pelanggaran hukum seperti korupsi dalam penyelenggaraan negara,” ungkapnya.

Karakter lain yang perlu dimiliki oleh ASN Kemenag menurutnya adalah kesederhanaan dan kebersahajaan. Lagi-lagi, hal ini menurut Menag, juga dapat dicontoh dari perilaku yang dimiliki Kardinal Suharyo.

“Saya amat kagum dengan beliau. Walaupun beliau adalah seorang tokoh besar, tapi beliau sangat sederhana dan bersahaja. Bahkan saya ungkapkan kepada beliau, saat berhadapan dengan beliau, saya merasa sedang berhadapan dengan kiai saya,” kata Menag mengungkap kekagumannya kepada sosok Uskup Agung Jakarta tersebut.

Menurut Menag, ia melihat ada kesamaan karakter yang ia temui antara Kardinal Suharyo dengan para kiai yang mengajarkan agama Islam kepadanya.  “Saya menyimpulkan, semakin orang dekat dengan Tuhan, maka ia semakin lembah manah (bijaksana). Alangkah berbahagianya kita, bila spirit umat Katolik ini bisa dipegang oleh ASN kita,” imbuhnya.

Pembinaan ASN di lingkungan Ditjen Bimas Katolik ini diikuti oleh ratusan peserta secara luring dan daring. Tampak hadir secara langsung, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro beserta pejabat eselon II dan III di lingkungan Bimas Katolik. Sementara para pejabat Bimas Katolik di lingkungan Kanwil dan lembaga pendidikan, mengikuti jalannya pembinaan melalui sambungan videoconference. (Ryman)