DPRD Kota Depok Usahakan Guru Sekolah Minggu Dapat Honor

oleh -
Ketua Fraksi PDI Perjuangan di Kota Depok, Veronica Wiwin Widarini,(berdiri) dalam acara Diskusi Kebangsaan bertajuk “Demokrasi dan Konsensus Bersama dalam Bernegara,” di Gedung Pastoral St Paulus Depok, Minggu (11/11/2018). (Foto: JN)

JENDELANASIONAL.COM — DPRD Kota Depok mengusahakan agar guru Sekolah Minggu juga mendpatkan honor, bukan hanya guru Madrasah yang mendapatkannya. “Guru Sekolah Minggu memang masuk dalam tata ibadah. Dia memang tidak ada cantolannya, dan sedang kita usahakan,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan di Kota Depok, Veronica Wiwin Widarini, dalam acara Diskusi Kebangsaan  bertajuk “Demokrasi dan Konsensus Bersama dalam Bernegara,” di Gedung Pastoral St Paulus Depok, Minggu (11/11/2018).

Seminar ini diselenggarakan oleh DPD Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) se-Kota Depok, Pemuda Katolik, dan Wanita Katolik Republik Indonesia di Kota Depok. Diskusi ini dihadiri oleh para caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, dan seluruh tokoh masyarakat.

Wiwin mengatakan, sebagai tokoh katolik dirinya dituntut untuk memiliki rasa humanis, dan saling menghargai. Juga dituntut memiliki rasa kepekaan terhadap sesama yang lain. “Sifat-sifat seperti itulah yang harus dimiliki oleh caleg-caleg berasal dari agama Katolik yang membedakan dirinya dari caleg beragama lain,” ujar Wiwin yang kembali mencalonkan diri ini.

Sementara itu, Staf Ahli DPD RI Bondan Wicaksono mengatakan, politik mayoritas dan minoritas tidak boleh ada dalam politik kebangsaan kita. “Semangat mayoritas dan minoritas tidak boleh ada secara keluar, itu hanya boleh jadi spirit ke internal saja,” ujarnya.

Bondan mengatakan, berdasarkan strata dan kedudukannya, masyarakat politik dibagi dalam empat golongan.

Pertama, adalah golongan masyarakat bawah. Kedua, adalah golongan pegiat, aktivis, pengamat dan peneliti. Ketiga adalah para politisi, pejabat negara, eksektif, dan legislatif. Keempat, adalah negarawan. “Kelompok yang terakhir ini hadir untuk membawa kepentingan bersama, atau bonnum commune,” ujarnya. (Ryman)