Mgr Vincentius Sensi: ISKA Harus Jadi Garda Terdepan

oleh -
Pengurus ISKA didampingi Mgr Vincentius Sensi dan Menteri ESDM Ignasius Jonan, pada peresmian ISKA CENTER, di kawasan Roxy Mas, Jakarta Pusat, Ruko Roxy Mas Blok E1 nomor 31, Jalan Tanjung Selor, Cideng – Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018). (Foto: ISKA)

JAKARTA – Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) meresmikan gedung sekretariat baru yang dinamakan ISKA Center, Sabtu, 17 Februari 2018. Gedung tersebut berada di kawasan Roxy Mas, Jakarta Pusat tepatnya Ruko Roxy Mas Blok E1 nomor 31, Jalan Tanjung Selor, Cideng – Jakarta Pusat.

Acara peresmian dan pemberkatan diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Ketua Komisi Kerawam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan  didampingi Kedua Pastor Moderator PP ISKA yaitu Romo Antonius Haryanto dan moderator DPD ISKA DKI Jabodetabek Romo Antonius Widyarsono SJ.

Uskup Sensi dalam homilinya menekankan bahwa ISKA harus menjadi garda terdepan menyuarakan suara kecendekiawan katolik dalam upaya merawat komitmen kebangsaan. Keberadaan ISKA sebagai bagian dari gereja katolik perlu memberikan kontribusi konkrit yaitu menjadi garam dan terang bagi sesama serta peduli terhadap sesama.

Selain itu, ISKA diharapkan lebih optimal dalam menanggapi situasi nasional dengan karya nyata.

“Apa pun jenis panggilan dan perutusan kita dan siapapun yang terlibat di sana, tugas kita adalah mengabdi dan melayani di tengah dunia. Selain itu, kita juga perlu menata diri, sesama dan alam lingkungan,” ungkap Mgr. Sensi.

Menteri ESDM Ignaius Jonan saat menyampaikan materi “Energi Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Rakyat, Iklim Usaha dan Pertumbuhan Ekonomi”. (Foto: ISKA)

Usai Ekaristi, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan tentang program ESDM. Jonan menyampaikan materi “Energi Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Rakyat, Iklim Usaha dan Pertumbuhan Ekonomi”.

Dalam pemaparannya, Ignasius Jonan mengharapkan peran serta seluruh anggota ISKA dalam menyukseskan program pemerintah dalam rangka mencapai kemandirian dan kedaulatan energi.

Jonan mengatakan bahwa saat ini pemerintah berupaya melakukan penyediaan listrik (utamanya berbasis Energi Baru Terbarukan ) kapasitas <50 MW bagi desa yang belum berkembang, desa terpencil, perdesaan perbatasan, dan pulau kecil berpenduduk yang belum memiliki akses listrik.

“Ada 2.500 desa yang listriknya belum masuk sama sekali. Kita akan fokus ke sana karena pemerataan itu penting,” tegas Jonan.

 

Rumah Bagi Anggota ISKA

Ketua Presidium Pusat  ISKA, Hargo Mandirahardjo menyampaikan terima kasih atas keterlibatan semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan tersebut.  Hargo juga menambahkan ISKA memberikan ruang selebar-lebarnya kepada kaum muda untuk terlibat dan berperan aktif dalam organisasi ini serta melakukan kaderisasi sejak dini.

“ISKA Center adalah rumah bagi semua anggota ISKA dari mana saja. Akhirnya ISKA memiliki kantor sendiri, ini sebagai hadiah terindah di usianya ISKA yang ke-60 tahun. Harapannya keberadaan ISKA Center ini dapat dimanfaatkan secara maksimal demi kepentingan gereja, negara dan bangsa,” kata Hargo.

Peresmian ini dihadiri sekitar 120-an orang yang merupakan pengurus Pusat ISKA, Pengurus ISKA DPD DKI Jabodetabek, utusan ISKA daerah dan perwakilan ormas-ormas katolik yang sempat hadir.