Dua PLTMG dan 74 Lisdes Resmi Beroperasi, Ini Kondisi Kelistrikan di Papua Saat Ini

oleh -
Presiden Jokowi didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri), pada peresmian PLTMG yang dilakukan di PLTMG Nabire, Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Rabu (20/12). (Foto:Ist)

NABIRE – Presiden Joko Widodo meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 70 MW, yang terletak di Jayapura dan Nabire, serta listrik desa sebanyak 74 desa di Papua dan Papua Barat. Peresmian ini dilaksanakan di PLTMG Nabire, Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Rabu ini (20/12).

Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa memang sulit untuk membangun kelistrikan di Tanah Papua, namun hal tersebut harus menjadi semangat untuk tetap menerangi negeri.

Presiden juga mengapresiasi kinerja PLN yang tepat waktu dalam menyelesaikan pembangunan pembangkit di Papua dan Papua Barat dalam rangka menambah suplai listrik di bumi Cendrawasih.

“Papua kita kebut terus untuk urusan listrik. Pembangunan di PLTMG Nabire 20 MW cepat hanya 8 bulan, padahal sepertinya barusan saya groundbreaking. Listrik menjadi kunci bagi investasi yang ada di Papua,” tambah Jokowi.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka melalui siaran pers, Rabu, mengatakan, PLTMG Nabire 20 MW ini mempunyai nilai investasi sekitar Rp 444 miliar. Dalam kontrak proyek, selain membangun pembangkit listrik (EPC Contract) juga termasuk pelaksanaan Operation & Maintenance (O&M) selama lima tahun dengan kontraktor pelaksana Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia. Dengan masa konstruksi delapan bulan dan menyerap tenaga kerja sejumlah 479 orang, pembangkit sudah mulai dioperasikan di sistem Nabire sejak 8 Desember 2017.

Tambahan 20 MW dari pembangkit tersebut maka daya mampu sistem Nabire akan meningkat 105%. Peningkatan ketersediaan listrik ini akan meningkatkan rasio elektrifikasi dengan potensi pertambahan jumlah pelanggan baru sebanyak 25.000 pelanggan.

Sementara itu, PLTMG Jayapura 50 MW kontrak proyeknya terdiri atas pekerjaan pembangunan (EPC) dan pekerjaan Operation & Maintenance (O&M) selama 5 tahun yang dikerjakan oleh kontraktor Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia. Proyek yang mempunyai nilai investasi sebesar 866 miliar rupiah ini telah beroperasi sejak 24 November 2017 dengan masa konstruksi selama 7,5 bulan dan mampu menyerap 538 orang tenaga kerja.

Masuknya PLTMG Jayapura 50 MW akan meningkatkan kurang lebih 60% daya mampu di Sistem Jayapura dan berpotensi menambah kurang lebih 62.000 pelanggan baru.

Dengan peningkatan kapasitas pembangkit di sistem kelistrikan Nabire dan Jayapura, diharapkan dapat semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di Tanah Papua.

Dengan masuknya listrik dari PLTMG MPP Jayapura sebesar 50 MW, sistem kelistrikan Jayapura dapat menyuplai sebesar 205 MW. Sementara itu, masuknya listrik dari PLTMG MPP Nabire sebesar 20 MW, maka sistem kelistirkan Nabire dapat menyuplai sebesar 42 MW.

Bupati Nabire Isaias Douw menyampaikan rasa syukurnya dengan hadirnya PLTMG di Nabire. “Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Nabire menyampaikan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden atas pembangunan PLTMG ini. Pembangunan PLTMG ini menjawab kerinduan masyarakat Nabire akan kebutuhan energi listrik.
Kami berkeyakinan dengan adanya PLTMG ini pemerintah daerah dan PLN pada 2018 akan berupaya memperluas jaringan sejumlah kampung dan distrik. Kami minta agar listrik di sini nyala terus karena ini kepentingan rakyat,” ujar Bupati Nabire Isaias Douw.

Presiden Jokowi pada peresmian PLTMG di Nabire, Rabu (20/12/2017). (Foto: Ist)

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyampaikan kondisi kelistrikan di Indonesia saat ini.

“Kondisi kelistrikan di Indonesia sekarang sudah semakin baik, di mana  pemadaman karena defisit sudah jauh berkurang dan seluruh sistem besar
kelistrikan PLN juga telah mengalami surplus daya listrik, bahkan beberapa di
antaranya mempunyai reserve margin lebih dari 30 persen,” ujar Sofyan.

Listrik Desa
Selain meresmikan dua pembangkit listrik, dalam kesempatan yang sama Presiden juga melaunching 74 desa berlistrik baru. Dengan dilaunchingnya desa berlistrik baru maka total desa berlistrik yang telah teraliri pada tahun 2017 mencapai 191 desa.

Total investasi yang dilakukan PLN untuk 74 desa tersebut mencapai 150 milyar dengan jumlah kepala keluarga yang sudah tersambung di 74 desa tersebut sebanyak 1040 KK. Potensi pelanggan yang belum tersambung mencapai 2700 KK. Untuk melistriki satu KK membutuhkan biaya 150 juta/KK hal ini disebabkan beratnya geografis desa yang akan dilistriki.

“Di Papua ada 2000 desa yang belum berlistrik. Tapi tahun depan semua desa di Tanah Papua harus terang benderang. Memang tidak mudah mengerjakan pekerjaan listrik di Papua. Medannya sangat berat sekali. Seberat apapun medan harus bisa kita taklukan dan desa-desa harus terang benderang,” ucap Jokowi.

Jokowi juga menambahkan bahwa pembangunan listrik harus terus dikebut, meski kondisi medan yang dilalui sangat berat dan membutuhkan dana yang besar.

Dalam peresmian ini juga dilaksanakan pembagian sembako total sebanyak 1.000 paket, dengan rincian PLTMG Nabire 500 paket, PLTMG Holtekamp 100 paket, Desa Parauto 100 paket, Desa Bomopay 100 paket, Desa Kosimega 100, Desa Pamaha 100 paket. Pembagian sembako ini merupakan wujud kepedulian PLN kepada warga di sekitar aset. Diharapkan warga sekitar aset selalu mendukung kegiatan pembangunan dan operasional PLN karena listrik merupakan kebutuhan primer dan kepentingan bersama.