Rabobank Indonesia, Membawa Gagasan Baru “dari Kebun ke Piring”

oleh -
Konferensi Pers jajaran Rabobank Indonesia oleh Dirut Jos Luhukay (kedua dari kiri), didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia Hartono Teguh Wijaya (kiri), Sekretaris Perusahaan Gilang Soepangkat, Pimpinan Wilayah Lie Chih Ing, dan Pimpinan Cabang Trifena Limanjaya, di kantor Cabang Bandung, Senin (22/1/2018). (Foto: Ist)

BANDUNG – Sektor pangan dan agribisnis masih menjadi fokus utama pengembangan PT. Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) sejak berdiri hingga ke depan. Karena itu, Rabobank Indonesia berkomitmen untuk siap berkontribusi bagi pengembangan sektor pangan dan agribisnis dengan menyediakan akses dana, pengetahuan, serta akses kepada jaringan Rabobank di 40 negara.

Direktur Utama Rabobank Indonesia, Jos Luhukay mengatakan bahwa sektor pangan dan agribisnis memberikan peluang yang sangat besar bagi Rabobank Indonesia.

“Potensi kredit sektor pangan dan agribisnis pada tahun 2016 sekitar Rp 359 triliun, dan sektor ini terus tumbuh dengan pesat. Ketahanan pangan yang merupakan salah satu tujuan strategis pemerintah yang tertuang dalam Nawacita, semakin memperbesar potensi pasar dan mendukung strategi bisnis Rabobank Indonesia untuk fokus kepada sektor pangan dan agribisnis,” ujar Jos Luhukay dalam konferensi pers peresmian Kantor Cabang Bandung R.E. Martadinata, di Jl. R.E. Martadinata, Senin (22/1/2018).

Direktur Utama Rabobank Indonesia Jos Luhukay (kedua kanan) bersalaman dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Sarwono (dari kanan), didampingi Kepala Grup Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Ismet Inono. (Foto:Ist)

Jos yang didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia Hartono Teguh Wijaya, Sekretaris Perusahaan Gilang Soepangkat, Pimpinan Wilayah Lie Chih Ing, dan Pimpinan Cabang Trifena Limanjaya mengatakan, Rabobank Indonesia tidak sekadar menawarkan kredit seperti bank-bank konvensional lain, tetapi juga membawa gagasan baru, termasuk riset ke Indonesia.

“Kita satu-satunya bank yang membawa hal seperti itu (gagasan dan riset). Jadi jangan melihat Rabobank hanya melihat uang, kredit, tetapi juga gagasan baru yang kami tawarkan. Jadi kami membawa gagasan baru dari kebun ke piring,” ujarnya.

Untuk itu, Rabobank Group yang berkantor pusat di Belanda ini memiliki akses kepada pengetahuan tentang pangan dan agribisnis yang telah dihimpun selama 120 tahun oleh Rabobank Group, perusahaan induknya yang berasal dari Belanda dan bermula dari koperasi petani.

“Rabobank Indonesia dapat mendanai seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis karena memiliki perbankan korporasi yang melayani perusahaan besar, perbankan bisnis yang melayani perusahaan kecil dan menengah, serta Rabobank Foundation yang memberikan akses dana kepada petani dan peternak yang menjadi anggota koperasi,” katanya.

(Direktur Utama Rabobank Indonesia Jos Luhukay (kedua kanan) disaksikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Sarwono (dari kanan), Kepala Grup Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Ismet Inono, dan Komisaris Independen Pardi Sudradjat menandatangani prasasti saat peresmian kantor cabang R. E. Martadinata Rabobank Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Senin (22/1). (Foto:Ist)

Jika diambil rantai pasok sapi sebagai contoh, Rabobank Indonesia dapat menyediakan akses dana untuk produksi pakan sapi, bibit sapi, penggemukan sapi, pabrik daging sapi olahan, hingga distributor yang memasok daging ke pasar swalayan. Selain itu, layanan trade financingcash management dan internet banking yang dimiliki Rabobank Indonesia akan memudahkan pemilik usaha untuk mengelola arus kas, membayar gaji karyawan, membayar supplier, hingga melakukan kegiatan ekspor-impor yang berkaitan dengan usahanya.

 

Potensi Jawa Barat

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia Hartono Teguh Wijaya menjelaskan bahwa Bandung dan Jawa Barat menyimpan potensi bisnis yang baik bagi Rabobank Indonesia, yang fokus kepada pangan dan agribisnis.

“Sektor pertanian, perikanan dan kehutanan menempati urutan ketiga dalam kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jawa Barat (8,9%). Industri pengolahan adalah kontributor PDRB terbesar (42,49%) dimana industri pengolahan makanan merupakan salah satu bagian penting di dalamnya,” ujarnya.

Lima komoditas utama di Jawa Barat adalah padi, jagung, kedelai, kopi, dan sapi. Jawa Barat adalah penghasil padi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur dengan hasil 12,5 juta ton atau 15% dari produksi nasional. Jawa Barat menghasilkan 960 ribu ton jagung (4,71% dari produksi nasional) dan 115 ribu ton untuk kedelai (8,8% dari produksi nasional). Daging sapi hasil pemotongan di Jawa Barat yaitu 73 ribu ton, adalah yang kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta.

Selain itu, Kopi Arabika Java Preanger, dari Jawa Barat telah mendapatkan penghargaan dari Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Atlanta, Georrgia, Amerika Serikat.

Gilang Soepangkat mengatakan, Kantor Cabang Bandung R.E. Martadinata ini merupakan relokasi dari kantor cabang sebelumnya yang beralamat di Jl. Aceh. “Dengan relokasi ke area yang dekat dengan sentra bisnis ini, Rabobank menjadi semakin dekat dengan nasabah serta nasabah prospektifnya, yaitu para pengusaha, terutama yang bergerak dalam sektor pangan dan agribisnis,” ujarnya.

Diakuinya, Jalan R.E. Martadinata merupakan salah satu pusat bisnis di Kota Bandung. Hal ini sejalan dengan ekspansi bisnis perusahaan yang juga mengarah pada kredit korporasi, selain kredit di sektor pangan dan agribisnis.

Pemotongan tumpeng pada peresmian Kantor Cabang Bandung R.E. Martadinata, Senin (22/1/2018). (Foto: Ist)

Rabobank Indonesia adalah anak perusahaan Rabobank Group yang berkantor pusat di Belanda. Rabobank Indonesia mulai beroperasi pada September 1990 dengan memberikan layanan Perbankan Korporasi. Pada tahun 2008 Rabobank Indonesia mulai memberikan layanan Perbankan UKM dan Perbankan Komersial serta memiliki rencana untuk tumbuh cepat menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia.

Rabobank Indonesia hadir di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan melayani nasabah Perbankan Korporasi dan Perbankan Bisnis (Komersial dan UKM).

Sedangkan Rabobank Group adalah salah satu penyedia jasa keuangan internasional terbesar di Belanda yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Rabobank Group bermula tahun 1896 dari Cooperatieve Centrale Raiffeisen Bank di Utrecht dan Cooperatieve Centrale Boerenleenbank di Eindhoven yang didirikan oleh petani yang berjiwa pengusaha.

Rabobank Group kini beroperasi di 40 negara dan memiliki sekitar 40.000 karyawan. Rabobank Group mendapatkan peringkat kredit yang tinggi dari pemeringkat internasional yaitu A+ (Standard & Poor’s), Aa2 (Moody’s), AA- (Fitch Ratings) dan AA (DBRS). (Very)