Banser NU Diminta Tak Ladeni Hujatan, Tapi Perkuat Kebersamaan

oleh -
Banser NU saat menjaga keamanan Gereja Katedra Jakarta pada waktu misa malam Natal 2018. (Foto: Suara.com)

Jakarta, JENDElANASIONAL.ID — Beberapa tahun terakhir, negeri ini selalu menyaksikan adanya “paket” rutin tahunan jelang Natal. Selain urusan fatwa ucapan Natal bagi ummat Islam kepada ummat Kristiani, yang sering muncul adalah hujatan terhadap Banser-Ansor, salah satu underbouw NU, yang menjaga Gereja saat Natal.

Intelektual Muslim Muhammad AS Hikam mengatakan, sebenarnya kalau orang mau menggunakan nalar waras, soal Ansor dan Banser berpartisipasi dalam pengamanan perayaan Natal adalah hal yang sangat lumrah, normal dan moral, serta membawa manfaat bagi upaya menjaga keselarasan dan penguatan kehidupan berbangsa.

“Namun karena landasan yang digunakan pembuat ‘paket’ tersebut adalah pikiran sarat dengan kebencian, merasa paling benar sendiri, dan niat memecah belah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, maka hujatanlah yang keluar kendati dengan bersembunyi di balik narasi agama,” ujarnya di Jakarta, Minggu (22/12).

Menurut Hikam, baik Banser Ansor maupun NU tak perlu reaktif, kecuali jika para penghujat tersebut telah melampaui batas, misalnya menyerang secara fisik. Meladeni para pecundang anti Ansor/Banser itu selain muspro juga malah merendahkan derajat para masyayikh dan jam’iyyah. Lebih baik jalan terus dan semakin perkuat sinergi dengan aparat serta ummat beragama lain.

“Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat sipil harus terus berusaha agar ‘paket-paket’ jelang Natal yang buruk itu bisa dilenyapkan. Caranya bukan meladeni dengan kekerasan tetapi dengan menanamkan dan memperkuat kebersamaan dalam kehidupan berbangsa,” ujarnya.

Seperti diketahui, saat meninjau pos pengamanan di Gereja Katedral, Kota Semarang, Rabu, 17 Desember 2019, Kepala Kepolisian Jenderal Idham Azis yang didampingi Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjanjanto disambut oleh pengamanan gabungan. Selain terdiri dari unsur kepolisian dan TNI, anggota pengamanan itu diikuti Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU dan Pramuka.

Idham berterima kasih kepada masyarakat sipil yang turut berpartisipasi dalam mengamankan perayaan Natal 2019. “Banser NU ini selalu ikut melakukan pengamanan saat Natal. Saya apresiasi,” kata Idham seperti dikutip Tempo.co.id.

Banser memang dikenal konsisten mengamankan gereja saat Natal. Banser mulai aktif menjaga gereja sejak Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memerintahkan. Gus Dur memerintah Banser menjaga gereja setelah terjadi perusakan gereja di Situbondo Jawa Timur pada 1996.

Dalam mengamankan gereja, Idham berpesan kepada Banser untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri. “Agar pengamanan yang dilakukan tetap sesuai dengan SOP,” pungkasnya. (Ryman)