JKMC Merupakan Komunitas Kasih dengan Solidaritas yang Lintas Batas

oleh -
Jaringan Katolik Melawan Covid (JKMC) mengadakan misa secara online (daring) pada Kamis (14/5). Misa yang dipimpin oleh Romo Siswantoko ini mengambil tema “Sehati untuk Negeri”. (Foto: JN)

Jakarta, JENDELNASIONAL.ID – Jaringan Katolik Melawan Covid (JKMC) mengadakan misa secara online (daring) pada Kamis (14/5). Misa yang dipimpin oleh Romo Siswantoko ini mengambil tema “Sehati untuk Negeri”.

Misa hari ini, bertepatan dengan perayaan Santo Matias Rasul, yang menggantikan Rasul Yudas, sang pengkianat Yesus Kristus.

Dalam khotbanya, yang mengambil bacaan dari Kisah Para Rasul, Romo Siswantoko menjelaskan bahwa Matias sebelum dipilih menjadi Rasul telah mengikuti Yesus cukup lama. Setidaknya dia telah mengikuti Yesus sejak dibaptis di Sungai Yordan.

Matias, seorang Rasul yang sederhana, tetapi memiliki pewartaan yang sangat luar biasa. “Rasul Matias sangat luar biasa. Kehidupannya diwarnai oleh kehidupan Kristus. Dia juga sangat luar biasa mewartakan Kristus. Karena semangatnya yang luar biasa tersebut, orang tidak suka dengan dirinya. Karena itu, dia akhirnya meninggal sebagai martir, yang dirayakan pada hari ini,” ujar Romo Koko, panggilan akbrabnya.

Dengan terpilihnya Matias, maka dia masuk dalam jajaran ke-12 rasul. Itu berarti, Matias hidup dalam kasih Allah seperti yang telah dijalani oleh para Rasul.

Romo Koko mengatakan, kita bisa menimba dari kehidupan para rasul, di saat pandemi Virus Corona menyerang dunia, khususnya bangsa kita saat ini. Kita mungkin sering berpikiran pendek menyikapi pademi tersebut. Karena itu, kita semua diajak untuk mengikuti kehidupan para rasul.

“Kita memang harus mengikuti masa ini dari rumah. Namun solidaritas kita harus lintas batas, walapun dibatasi. Kita memang harus menjaga jarak, tapi kasih kita harusnya tidak terbatas. Kita harus mendekati sesama kita, seperti digambarkan oleh kasih dan hidup para Rasul di dalam Tuhan,” ujarnya.

Karena itu, kata Romo Koko, setidaknya ada dua permenungan dari cara hidup para Rasul yang bisa dicontoh oleh komunitas JKMC.

Pertama, JKMC merupakan komunitas kasih. Di dalam JKMC, kata Romo Koko, semua lembaga yang berbeda, elemen berbeda, bisa bergandengan tangan, bergotong-royong, untuk berbagi materi, keterampilan, maupun apa yang yang dimiliki kepada sesama agar bisa keluar dari pandemi ini.

Karena itu pula, komunitas ini diajak oleh Kristus untuk menjadi sahabat dan teman-teman bagi sesamanya yang terkena dampak Covid-19. “Kita harus menjadi sahabat di dalam kasih. Oleh karena kita adalah komunitas kasih yang mengakarkan diri di dalam kasih Allah. Kasih itu mengalir secara terus-menerus. Jadi kita harus mengakarkan kasih di dalam kasih Allah,” ujarnya.

Kedua, dalam hidup yang terbatas seperti sekarang ini, kita diajak untuk memupuk kasih di dalam diri kita. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Karena itu, kita dipanggil Tuhan agar pergi dan menghasilkan buah.

“Karena Akulah yang memilih kamu, karena itu pergilah agar kita menghasilkan buah. Buah itu hanya ditampilkan sebagai kasih. Buah itu yang kita bagikan kepada anak, cucu, orang tua atau saudara-saudara kita. Jadi inilah kesempatan bagi kita untuk berbuah. Buah kasih itu berupa ketenteraman, jaminan bagi orang yang putus harapan, dan jaminan bagi orang yang sedih,” ujar Romo Koko.

Rasul Matias membuat kasih Allah yang hadir dalam diri kita itu berbuah, baik di dalam keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara kita.

Romo Koko berharap, semoga dengan perayaan Rasul Matias ini, Jaringan Katolik Melawan Covid memiliki iman dan semangat yang kuat seperti para rasul, terutama Rasul Matias.

Jaringan Katolik Melawan Covid-19 merupakan kelompok relawan yang dibentuk oleh Ormas Katolik yang terdiri dari ISKA,WKRI, PK, PMKRI,  maupun Seknas FMKI, PERDHAKI, BAKKAT, PUKAT, PEMIKAT, dan APTIK. (Ryman)