Kuasai “Kandang” Prabowo, Kini Jokowi Dapat Tambahan Amunisi

oleh -
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM — Jelang debat kedua Pilpres pada Minggu (17/2), Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mendapat tambahan semangat dengan menguasai suara Jawa Barat, yang pada Pemilihan Presiden 2014 merupakan “kandang” Calon Presiden Prabowo Subianto.

“Berkat kerja keras seluruh TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin serta semua relawan-relawan, saat ini Jawa Barat menjadi rumah kedua setelah Jawa Tengah,” kata Hasto, dalam rilis yang diterima, Jumat (25/2/2019).

Hasto mengatakan, hal ini terjadi karena koalisi Prabowo tidak solid. Karena itu, kolaborasi Parpol Koalisi Indonesia Kerja dan relawan berhasil mengubah peta Jabar yang saat ini menjadi Rumah Jokowi-KH Marif Amin.

Pernyataan Hasto terkait pergeseran peta politik di Jawa Barat itu, diperkuat dari hasil survey IndoPolling serta dari beberapa lembaga survei kredibel lainnya.

Hasto menambahkan, jika elektabilitas paslon Jokowi-Ma’ruf Amin saat ini telah menyentuh angka 41.7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi turun menjadi 37.9 persen.

Hasil survey internal koalisi pendukung Jokowi bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin di Jawa Barat telah mencapai angka 52.4 persen.

“Dukungan para tokoh Jawa Barat, seperti Agum Gumelar, Ridwan Kamil, TB Hasanuddin, Deddy Mizwar, Deddy Mulyadi, dan tokoh-tokoh sentral seperti Solichin GP, telah merubah drastis peta politik Jabar. Terlebih KH Ma’ruf Amin juga berkontribusi besar terhadap menguatnya dukungan umat Muslim. Posisi Pak Jokowi sebagai incumbent yang berprestasi juga menjadi faktor berubahnya peta politik tersebut,” ujar Sekjen PDI Perjuangan ini.

Menurut Hasto strategi pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang konsentrasi merebut suara Jawa tengah merupakan kesalahan fatal. Hal itu lantaran menarik suara dari kandang “banteng” adalah sebuah usaha yang sia-sia.

“Jateng tetap solid dukung Jokowi. Prabowo-Sandi lupa bahwa syarat menyerang basis pertahanan lawan itu memerlukan soliditas di internal,” ungkap Hasto.

Menurut Hasto, upaya Prabowo-Sandi masuk ke Jawa Tengah adalah sebuah kegagalan, di antaranya “upaya provokasi” dengan membuat kantor pemenangan disamping kantor pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin adalah langkah blunder. Pasalnya, hal itu dinilai telah melukai perasaan masyarakat Jawa Tengah yang lebih mengedepankan nilai-nilai hidup rukun serta gotong royong.

Berdasarkan dua fakta di Jawa Barat dan Jawa Tengah tadi, oleh Hasto dijelaskan jika yang terjadi adalah sebuah kerugian ganda bagi koalisi Prabowo-Sandi.

“Jawa Tengah tidak membuahkan hasil sedangkan Jawa Barat kebobolan. Atas perubahan peta politik di Jawa Barat, maka seluruh Parpol KIK, relawan dan tokoh, kini mendapatkan amunisi baru untuk memenangkan Jokowi-KH Ma’ruf Amin di atas 63 persen,” pungkas Hasto. (Ryman)