Memilih… Asyik Loh !!! “Ngga Memilih Ngga Keren”

oleh -
Ferlansius Pangalila, adalah Direktur Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Center. (Foto: Ist)

Oleh: Ferlansius Pangalila *)

Hasil survei berbagai lembaga independent menunjukan bahwa pemilih kaum muda atau dalam istilah sosial sebagai pemilih kaum millenial lebih dari 35% dari total pemilih 2019. Inipun bisa bertambah dengan pemilih yang baru saja memperoleh e-KTP karena baru memasuki usia 17 tahun sampai dengan tanggal 17 April 2019 nanti, sehingga prosentasi tersebut bisa menyentuh angka 40% dari total jumlah pemilih.

Dengan angka 40% ini, maka tidak berlebihan jika nasib bangsa dan negara ini setidaknya lima tahun kedepan benar-benar ada di tangan kita kaum muda. Jika berdasarkan hasil survei bahwa masing-masing calon presiden dan wakil presiden hanya memperoleh suara di bawah 50%, maka kaum muda sebagai pemilih menjadi penentu siapa yang akan memegang tampuk pimpinan lembaga eksekutif di negara Republik Indonesia ini.

Menghadapi pemilu serentak 2019 memang bisa membuat kaum muda galau alias resah tak menentu. Selain karena ribetnya sistem pemilu dan hiruk pikuk kampanye dengan berbagai embel-embel strategi dan taktik masing-masing calon, menambah kegalauan dan kebingunan kaum muda untuk menentukan sikapnya dalam Pemilu serentak 2019 nanti. Jangankan untuk menentukan siapakah calon yang akan dipilih, apakah ikut mencoblos atau mengambil sikap golputpun menjadi pertimbangan besar yang merisaukan banyak kaum muda dan orang tua juga.

Tentu jika kegalauan ini dibiarkan berlarut dan tak ada tindakan solutif yang konkret dari semua stakeholder pemilu 2019, maka tidak berlebihan juga pemilu 2019 nanti gagal total karena begitu besarnya angka golput yang justru dipenuhi oleh pemilih generasi millenial alias kaum muda ini. Barangkali kaum muda akan menjadi penyebab hancurnya Negara Kesatuan Republik Indonesia karena membiarkan bangsa ini dipimpin oleh orang yang lebih buruk berkuasa. Mengerikan bukan?😨

Sangat diperlukan Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi kaum muda agar menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar. Memilih merupakan panggilan suci yang sangat heroik, karena dengan memilih kita menjadi pahlawan-pahlawan yang turut ambil bagian dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Kita seperti para pahlawan super yang rela berkorban dan melakukan perbuatan baik untuk menyelamatkan masyarakat dari ketidakadilan dan ketidaksejahteraan.

Kita tidak boleh apatis atau tidak suka dengan politik, karena di tangan kita generasi muda masa depan bangsa ini, oleh karena itu jangan sampai kita golput. Kita hanya mengorbankan waktu kurang lebih 15 menit ke TPS dan memberikan hak suara kita kepada calon yang kita pilih, dengan demikian kita telah menyelamatkan negara dan bangsa untuk 5 tahun ke depan. Kaum muda pasti idealis khan!? Ayo Mencoblos!!! 😉

Tahu tidak!? Pemilu pada hari Rabu 17 April 2019 adalah pemilu serentak pertama kali di Indonesia loh. Bayangkan kita yang masih muda dan terlebih baru pertama kali pegang e-KTP karena sweet seventeen years old di tahun 2019 (sampai 17 April 2019) akan menjadi pelaku sejarah dalam pemilu serentak pertama kali. Kita untuk pertama kali mencoblos karena 17 tahun bersamaan dengan 192 jutaan pemilih bangsa Indonesia juga untuk pertama kali memilih dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara serentak di waktu yang sama dengan pemilihan anggota DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Jika kita menjadi golput saat ini, kasihan harus menunggu 5 tahun lagi baru bisa memilih. Ngga asyik…☹

Makanya, jika bro & sist menganggap bahwa pemilu 2019 tidak ada dampaknya sama sekali, itu pendapat yang salah besar loh, justru ini kesempatan kita kaum muda menentukan arah masa depan negara dan bangsa ini, melalui suara kita yang kita salurkan dengan mencoblos di TPS pada hari “H” nanti kita akan isi penuh gedung Legislatif/MPR (DPR dan DPD) sampai DPRD Provinsi/kabupaten/kota dengan orang-orang yang bijak, cerdas, berkualitas, “bersih” dari permasalahan hukum dan tentunya mereka yang bisa membuat aturan/regulasi hukum yang benar-benar adil dan memihak rakyat terlebih kaum marginal dan terpinggirkan, agar kesejahteraaan dapat terwujud segera, merata dan semesta.

Calon Presiden dan Wakil Presiden yang ada saat ini adalah putra terbaik bangsa Indonesia, mereka juga rela berkorban dan berjuang untuk merebut kekuasaan Eksekutif di negara ini dengan visi misi dan program masing-masing yang keren-keren. Jadi pilihlan salah satu pasangan yang paling dirasa cocok untuk menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia ini.

Mungkin barangkali bagi kita kaum muda kedua pasangan ini belum ideal atau sesuai dengan keinginan kita, setidaknya carilah kelebihan mereka masing-masing sehingga kita dapat menemukan satu pasangan mana yang ideal terbaik walau mungkin satu pasangan capres tersebut hanya unggul 1% saja lebih baik dari pasangan capres lainnya. Kita kaum muda merasa sangat berarti bagi bangsa dan negara ini karena menjadi penentu siapa yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024.

Lebih keren lagi jika kita kaum muda berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemilu  loh, menjadi penyelenggara pemilu di TPS entah sebagai anggota KPPS atau juga sebagai pengawas lapangan atau pengawas TPS sangat dibutuhkan sekali oleh kakak-kakak komisioner KPU dan Bawaslu untuk membantu kakak-kakak ini agar pemilu dapat berjalan lancar, aman dan nyaman dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luberjurdil).

Kita kaum muda juga dapat menjadi pegamat sekaligus pengawas aktif di TPS agar suara kita tidak dimanipulatif oleh peserta pemilu atau bahkan oleh penyelenggara pemilu. Semakin banyak dari kita kaum muda mengawasi pelaksanaan pemilu ini, maka potensi dan peluang melakukan kecurangan dalam pemilihan umum oleh siapapun dapat dihindari. Dan yang paling penting juga, kita harus menjaga keamanan dan ketertiban agar penyelenggaran pemilu serentak 2019 ini semakin berkualitas dalam proses dan substansi berdemokrasi. Inilah bentuk perjuangan dan keterlibatan kaum muda dalam Pemilu serentak pertama kali tahun 2019 ini.

Golput Ngga Keren…

Ngga Nyoblos Ngga Asik…

Ayo ke TPS…

Memilih… Asyik Loh!!!

*) Ferlansius Pangalila, adalah Direktur Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Center.