Peringatan Arwah Orang Beriman, Kasih Tak Halangi Kita untuk Terus Mengenang

oleh -
Kardinal Ignatius Suharyo dalam Misa Peringatan Arwah Semua Orang Beriman secara daring diselenggarakan di Senin, 2 November pukul 10.45 WIB. (Foto: Hidupkatolik.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Bulan November menjadi salah satu bulan istimewa bagi Gereja Katolik. Betapa tidak, bulan ini dibuka dengan perayaan hari Orang Kudus, yang diperingati setiap tanggal 1 November. Kemudian, pada tanggal 2 November, Gereja Katolik juga merayakan serta mendoakan semua arwah orang beriman yang telah meninggal.

Seluruh gereja dunia ikut merayakan peringatan kedua hari tersebut, termasuk Keuskupan Agung Jakarta.

Kardinal Ignatius Suharyo, yang memimpin misa dalam peringatan hari arwah tersebut mengatakan, dengan merayakan hari raya orang beriman yang telah meninggal tersebut, umat yang ikut dalam perjamuan kekal dapat menikmati damai abadi. Karena itu, umat juga dihimbau untuk mengungkapkan iman bahwa buah-buah penebusan Kristus, dan kerahiman Allah yang tanpa batas, saudari-saudara yang sudah ikut didalam perjamuan yang kekal juga dapat menikmati damai abadi.

Ia mengatakan, pada peringatan tersebut, Gereja ingin merayakan harapan bahwa pada waktunya nanti sebagai orang beriman kita juga akan diterima didalam perjamuan abadi yang kekal yang dilambangkan di dalam perayaan Ekaristi. Kita juga ingin merayakan kasih yaitu kasih Kristus sendiri yang kita kenangkan setiap kali kita merayakan Ekaristi.

“Didalam setiap perayaan Ekarisi kita mengenang kembali pemberian hidup Yesus yang dinyatakan di dalam kata-kata yang amat indah ‘terimahlah dan makanlah inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, demikian juga terimalah dan minumlah inilah piala darah-Ku yang ditumpah kan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa’. Kasih Allah yang sangat nyata didalam pemberian diri Yesus kasih yang tanpa batas,” ujar Uskup Agung Jakarta ini seperti dikutip Hidupkatolik.com, Selasa (3/11).

Kardinal Suharyo mengajak umat untuk bersyukur kepada Tuhan atas anugerah iman, pengharapan dan kasih. Baginya, berkat kasih inilah, manusia masih berusaha terus mengenang saudari-saudaranya, walaupun mereka sudah tidak ada lagi secara fisik ditengah-tengah mereka.

“Akan tetapi kasih tidak menghalangi kita untuk terus mengenang dan merayakan kehadiran mereka secara berbeda,” jelasnya.

“Oleh karena itu, ketika kita mengenang di dalam kasih saudari-saudara kita, keluarga kita, sahabat kita yang sudah mendahului kita, kita percayakan saudari-saudara kita ini kepada Allah yang kasih dan kerahiman-Nya tanpa batas. Kita mohon semoga saudari-saudara kita menjadi pendoa bagi kita di dalam penziarahan iman di dunia ini dengan harapan, agar kita juga hari demi hari, sedikit demi sedikit dipersatukan dengan Kristus sebagai umatnya yang rajin berbuat baik,” pungkas Kardinal Suharyo.

Misa Peringatan Arwah Semua Orang Beriman secara daring diselenggarakan di Senin, 2 November pukul 10.45 WIB. Misa konselebran ini dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharyo bersama para Imam Komisaris serta Direksi Oasis Lestari, di antaranya Romo Roy Djakarya, Romo Maryana, SJ, Romo Petrus Yuwono, MSF dan Romo Harry Sulistyo. (*)