Puisi Sukmawati Ungkapan Bermakna Membanggakan Indonesia Hebat

oleh -
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Salestinus

Dalam konteks itu puisi “Ibu Indonesia” tidak terdapat unsur melawan hukum, karena mengungkap realitas sosial masyarakat Indonesia yang beragam, tetapi tetap satu dalam perbedaan.

Sukmawati mengangkat realitas kondisi ke Indonesiaan kita hari ini dengan memilih diksi “Syariat Islam” dengan “Sari Konde” di satu pihak dengan “Suara Kidung Ibu Indonesia” dengan “Lantunan Azan” di pihak yang lain yang kedua-duanya sangat puitis, jelas merupakan dua hal yang berbeda secara nyata tanpa ada maksud mendiskreditkan dan menghina.

“Ketika seseorang ingin membandingkan sesuatu dari yang satu terhadap yang lain, maka sudah pasti antara yang satu dengan yang lain itu berbeda dan untuk memastikan perbedaan sesuatu dari yang satu terhadap yang lain, apapun itu, sangat tergantung kepada masing-masing orang sengan sudut pandang masing-masing,” ulasnya.

Karenanya, metode, parameter dan cara pandangnya sudah tentu berbeda sesuai dengan keahilan atau profesi masing-masing orang.

Sebagai Budayawati lanjutnya, Sukmawati melihat Indonesia secara utuh dalam konteks budaya dan keberagaman budaya yang berinteraksi secara budaya bangsa Indonesia.

“Ada budaya dan kebudayaan yang asli Indonesia dan ada budaya dan kebudayaan yang datang dari luar tetetapi dipraktekan dalam kehidupan bebangsa di Indonesia dengan cara masing-masing bahkan telah membudaya dan dijadikan budayanya,” imbuhnya.