Laporan Status Gunung Api Hari Ini dan Apa yang Harus Kamu Lakukan

oleh -

JAKARTA-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis status gunung api yang ada di beberapa pulau di Indonesia.

Laporan ini, selain menyajikan informasi tentang ancaman bencana, juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung-gunung berapi agar tetap mawas.

Inilah rilis terbaru PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Selas, 7 Nopember 2017:

# Gunung Sinabung, Sumatera Utara

Tingkat aktivitas Level IV (AWAS). Sinabung (2460 m dpl) dari kemarin sampai pagi ini visual gunungapi teramati jelas hingga berkabut. Tinggi asap kawah teramati putih agak tebal tekanan lemah 50-200 m. Angin ke arah Timur dan tenggara.

Melalui rekaman seismograf tercatat 6 kali erupsi/letusan dengan ketinggian 800-1500 m dari puncak. Terekam 70 kali gempa guguran lava meluncur sejauh 700-1000 m ke arah tenggara dan timur.

Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akibat penumpukan endapan awan panas masih berpotensi menyebabkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol.

Rekomendasi:

Masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan secara sektoral dari puncak dalam jarak 7 km ke selatan-tenggara, 6 km ke tenggara-timur dan 4 km timur-utara.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

VONA:

Terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 06 November 2017 Pukul 14:07 WIB, terkait letusan dengan ketinggian abu 3960 m di atas permukaan laut atau 1500 m dari puncak. Kolom abu condong ke arah tenggara dan timur.

# Gunung Agung, Bali

Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka pada tanggal 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA status Gunung Agung diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga).

Dari kemarin hingga hari ini secara visual gunungapi terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah putih tebal tekanan lemah mencapai ketinggian sekitar 100-200 m di atas puncak.

Melalui rekaman seismograf Tanggal 06 Nopember 2017 tercatat:
– Nihil Tremor Non Harmonik
– 14 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
– 17 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)
– Nihil Gempa Tektonik Lokal (TL)

Tanggal 07 Nopember 2017 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:
– Nihil Tremor Non Harmonik
– 11 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
– 7 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)
– Nihil Gempa Tektonik Lokal (TL)

Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

VONA:
Terakhir terkirim kode warna YELLOW, terbit tanggal 29 Oktober 2017 Pukul 18:43 WITA, terkait asap putih bertekanan lemah dominan uap air, dengan tinggi 3392 mdpl atau 250 m di atas puncak. Material abu letusan belum teramati.

# Gunung Dukono, Halmahera

Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Dukono (1229 m dpl) mengalami erupsi menerus. Dari kemarin sampai pagi ini secara visual gunungapi teramati jelas hingga tertutup kabut. Saat gunung jelas teramati asap kawah berwarna putih kelabu bertekanan lemah dengan intensitas tebal setinggi 200-500 m. Melalui rekaman seismograf, tercatat 1 kali gempa letusan dengan ketinggian 500-800 m, sedangkan getaran tremor menerus terekam dengan amplitudo 0,5-12 mm (dominan 2 mm). Angin bertiup lemah ke arah Timur.

Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.

VONA:
Terakhir tercatat kode warna ORANGE, terbit 06 Nopember 2017 pukul 08:06 WIT, terkait letusan dengan ketinggian abu 2029 m di atas permukaan laut atau 800 m dari puncak. Kolom abu condong ke arah Timur.

# Gunung Ibu, Halmahera

Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunung Ibu (1340 m dpl) mengalami erupsi secara menerus. Secara visual dari kemarin sampai pagi ini gunungapi jelas hingga berkabut. Tinggi kolom erupsi/letusan teramati mencapai 300-600 m di atas puncak berwarna putih putih kelabu, berintensitas tipis-tebal dan tekanan lemah-sedang . Angin bertiup ke arah utara dan selatan.

Melalui rekaman seismograf pada Tanggal 05 Nopember 2017 tercatat:
– 87 kali gempa Erupsi/letusan
– 72 kali gempa Hembusan
– 35 kali gempa Tremor harmonik

Tanggal 06 Nopember 2017 tercatat:
– 87 kali gempa Erupsi/letusan
– 72 kali gempa Hembusan
– 31 kali gempa Tremor harmonik

Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati di dalam radius 2 km, dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu

VONA:
Terakhir tercatat kode warna ORANGE, terbit 28 Agustus 2017 pukul 06:12 WIT, terkait letusan dengan ketinggian abu 1725 m di atas permukaan laut atau 400 m di atas puncak, kolom abu condong ke arah Utara.

# Gunung Ili Lewotolok, Lembata NTT

Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunung Ili Lewotolok (1319 m dpl) sering mengalami krisis kegempaan yang berkaitan erat dengan kegiatan tektonik lokal di bagian utara gunungapi. Secara visual dari kemarin sampai pagi ini gunungapi jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi 5 m di atas puncak. Angin bertiup lemah ke arah timur.

Melalui rekaman seismograf pada 6 Nopember 2017 tercatat:

-62 kali Hembusan
-1 kali Tornillo
-2 kali Vulkanik Dangkal
-Nihil Vulkanik Dalam
-2 kali Tektonik Lokal

Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati di dalam radius 2 km dari kawah puncak.

VONA:
Terakhir tercatat kode warna YELLOW, terbit 09 Oktober 2017 pukul 09:26 WIT, terkait hembusan asap kawah putih tipis mencapai ketinggian 1923 m dari permukaan laut atau 500 m dari puncak. Angin bertiup ke barat.

Untuk Gunung api status normal: Agar masyarakat/wisatawan/pendaki tidak bermalam dan berkemah di kawah untuk menghindari potensi ancaman gas beracun.