Pengguna Media Sosial Lebih Banyak Memilih Prabowo

oleh -
Akun Twitter Prabowo Subianto. (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA – Pemilih milenial pengguna media sosial lebih banyak memilih Prabowo Subianto daripada Joko Widodo. Prabowo lebih banyak dipilih oleh para pengguna Twitter, BBM, Instagram dan Path, sementara Jokowi unggul di kalangan pengguna Facebook.

“Pengguna media sosial di kalangan milenial terbelah secara ketat antara ke Jokowi dan Prabowo. Meski masih dalam batas margin of error, pengguna media sosial lebih banyak preferensi politiknya ke Prabowo,” ujar peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, dalam diskusi peluncuran survei CSIS di Jakarta, Jumat (3/11/2017). Survei dilakukan terhadap 1.000 responden yang terdiri dari generasi milenial (17-29 tahun) dan generasi non-milenial (30 tahun ke atas) di 34 provinsi.

Survei menemukan bahwa tingkat pemilikan akun media sosial di kalangan milenial sangat tinggi. Penetrasi media sosial sangat kuat di kalangan milenial dibandingkan non-milenial. Akun facebook misalnya dimiliki oleh 81,7 persen pemilih milenial dan hanya 23,4 persen dimiliki pemilih non-milenial.

Selanjutnya diikuti pemilikan Whatsapp (WA) 70,3 persen, BBM 61, 7 persen, instagram 54,7 persen, Twitter 23,7 persen dan Path 16,2 persen.

Sementara terkait tingkat pilihan calon presiden berdasarkan kepemilikan akun media sosial, survei menemukan bahwa Jokowi lebih banyak dipilih pemilik akun Facebook yaitu 30, 6 persen, sedangkan Prabowo 28,6 persen. Namun Prabwo lebih banyak dipilih pengguna Twitter, Path dan Instragram.

Pemilih Prabowo unggul di pemilih pengguna Twitter yaitu mencapai 24,6 persen dibanding Jokowi sebesar 22,5 persen. Pemilih Path juga lebih banyak memilih Prabowo yaitu 25,8 persen, sedangkan Jokowi sebanyak 21,6 persen. Sementara pengguna instagram memilih Jokowi sebanyak 26,5 persen dan Prabowo 29,6 persen.

Namun secara keseluruhan, elektabilitas Jokowi paling tinggi dibanding tokoh lain. Para pemilih milenial lebih banyak memilih Jokowi yaitu sebanyak 33,3 persen, sedangkan Prabowo 25 persen.

Arya mengatakan, Jokowi masih menempati urutan pertama, tapi generasi milenial masih membuka peluang untuk memilih tokoh baru.

“Memang kalau kita lihat dari data itu, porsi dukungan dari dua tokoh utama masih cukup kuat ya, itu Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Jokowi di angka 33 persen, sementara Prabowo di angka 25 persen, jadi memang kalau dari sisi distribusi suara memang masih relatif masih kuat tersebar di kedua tokoh ini,” ujar Arya.

Survei CSIS ini dilakukan pada 23-30 Agustus 2017 dengan 600 sampel yang dipilih secara acak (multistage random sampling) dari 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini sebesar +/- 4 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan quality control-nya 20 persen sampel melalui spot-check dan 50 persen diverifikasi via telepon. (Very)