Demi Tingkatkan Potensi Halmahera, ESDM Siap Tambah Pasokan Listrik

oleh -
Potensi alam Halmahera

Jakarta – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sutijastoto mengatakan, Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang kaya akan sumber daya alam.

Karena itu Balitbang ESDM bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara bersinergi untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDA di Provinsi Maluku Utara khususnya di Halmahera.

“Provinsi Maluku Utara sangat kaya dengan sumber daya alam, namun dari sisi sektor ekonominya tidak berkembang karena katanya perlu listrik, padahal Maluku Utara memiliki sumber energi yang belum dikembangkan optimal,” ungkap Sutijastoto.

Untuk meningkatkan potensi di Halmahera tersebut diperlukan pasokan listrik yang mencukupi kebutuhan atau demand yang terus tumbuh pesat seiring dengan selesainya pembangunan smelter pengolahan mineral di wilayah tersebut.

“Di Halmahera banyak terdapat potensi sumber energi alternatif, seperti panas bumi yang dapat mendukung energy security di masa depan, karena kalau panas bumi berkembang ini tidak terpengaruh oleh perkembangan global seperti naik turunnya harga minyak dunia,” ujar Sutijastoto, di Jakarta, Selasa (15/5).

Dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi di Provinsi Maluku Utara ini, Pemerintah membagi Halmahera menjadi dua klaster berdasarkan letak wilayah yaitu, Halmahera Utara (Klaster Ekonomi 1) dan Halmahera Selatan (Klaster Ekonomi 2).

Klaster Ekonomi 1 didominasi oleh industri pertambangan logam sementara Klaster Ekonomi 2 potensinya lebih beragam. Melalui skema pengelompokkan klaster tersebut, diharapkan perekonomian Provinsi Maluku Utara tumbuh lebih cepat.

Pulau Halmahera diharapkan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi karena memiliki potensi besar yaitu industri pengolahan pertambangan logam. Potensi hipotetik mineral Nikel di pulau Halmahera sebesar 238 juta ton yang dapat diolah menjadi Fero-Nikel (FeNi).