Jonan Bercengkerama dengan Inspektur Tambang dan Migas

oleh -
Jonan selfie bareng Inspektur Tambang dan Migas. (Foto: Ist)

BALIKPAPAN – Jemari tangan Wahyu Setiawan melebar disertai mulut merekah. Irama tepukan keluar dari tangannya saat rekan wanita seprofesinya meninggikan tangan melewati bahu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, kemudian meletakkan syal tenun Dayak tepat di atas bahu Jonan. Gemuruh tepuk tangan pun mengisi ruang tunggu eksklusif Bandara Sepinggan Kalimantan Timur.

Seperti dikutip dari esdm.go.id, Wahyu nampak begitu sumringah, setelah hampir tiga jam menempuh jalan darat dari Samarinda menuju Balikpapan. Ia senantiasa menanti kedatangan Sang Menteri selepas menyisir Teluk Balikpapan untuk meninjau lokasi tumpahan minyak sekaligus meresmikan lokasi sumur bor di Desa Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara. Apalagi ini adalah kali pertama bisa ‘ngobrol’ langsung bareng Menteri Jonan tentang profesi kerjanya.

Sore itu, Kamis 25 April 2018, kemeja biru yang dikenakan Jonan menjadi pusat perhatian di tengah hiasan warna putih-krem seragam. Sambutan hangat para inspektur tambang juga inspektur minyak dan gas (migas) melunturkan kelelahan aktivitas Jonan selama seharian penuh mengelilingi kota Balikpapan. Mereka ini adalah para pegawai Kementerian ESDM yang ditempatkan di provinsi Kalimantan Timur.

Menteri Jonan mengaku ingin mengenal lebih dekat dengan bawahannya, bahkan di level staf sekalipun. “Saya cuman mau kenalan aja,” sapa Jonan. Tak ayal, mulai banyak di antara para inspektur berebut swafoto bareng sang menteri. Jonan pun tak lupa mengingatkan kesehatan mereka untuk makan terlebih dahulu.

Lempar canda pun terjadi di antara mereka, membuat suasana sore hari itu kian mencair. “Kan nggak ditulis daerahnya mana pegawai inspektur tambang itu, cuman ditulis pegawai Pemerintah Daerah. Jadi kalau diminta sewaktu-waktu pindah ke Papua mau ya,” canda Jonan yang disambut gelak tawa sekitar 30 orang inspektur yang hadir.

Meski begitu, Jonan titip pesan terkait keseriusan kerja para inspektur tersebut. “Inspektur tambang dan migas itu harus sungguh-sungguh kerjanya,” katanya. Dengan begitu, membantu Pemerintah Daerah mengelola pertambangan sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Terutama masalah lingkungan hidup,” Jonan memberi penekanan nada bicaranya.

Jonan pun membuka ruang diskusi. Seolah tak sabar, Wahyu menyodorkan tangan kanan ke atas, memohon bantuan sang Menteri ESDM untuk menyediakan prasarana demi menunjang kerjanya saat inspeksi ke perusahaan tambang. “Kalau bisa prasarana disediakan, Pak,” mohonnya.

Jonan pun seketika merespon positif permintaan wahyu. “Untuk migas kan udah di pusat. Untuk tambang, saya sudah ngomong dengan Kemendagri kalau bisa PP-nya diubah biar jadi kewenangan Kementerian ESDM,” jawab Jonan.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM menerima pengalihan status 1.058 Aparatur Sipil Negara (ASN) inspektur tambang dan migas yang dialihkan dari Pemerintah Daerah ke Kementerian ESDM pada 10 Januari 2017 silam. Dengan pengalihan status pegawai tersebut, diharapkan dapat memperkuat organisasi dan sumber daya manusia di Kementerian ESDM dalam rangka perbaikan tata kelola sektor ESDM.