Litbang ESDM Sosialisasikan Teknologi Real Time Coal Analyzer

oleh -
Balitbang Kementerian ESDM lakukan uji alat Real Time Analyzer untuk batubara. (Foto: esdm.go.id)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Di era industri 4.0 ini, sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga dituntut untuk memanfaatkan teknologi guna mengendalikan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan secara cepat dan tepat. Salah satunya adalah batubara, dengan memanfaatkan real time coal analyzer.

Kementerian ESDM melakukan sosialisasi penggunaan real time coal analyzer untuk pengendalian dan pengawasan produksi dan penjualan batubara kepada stakeholder subsektor batubara.

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM Dadan Kusdiana, sosialisasi real-time coal analyzer ini adalah inisiatif dari Badan Litbang ESDM untuk memberikan solusi pada pengendalian, pengawasan produksi, dan penjualan batubara.

“Balitbang coba menawarkan solusi terintegrasi, bagaimana kita akan melakukan kegiatan pengendalian dan pengawasan produksi, serta penjualan batubara. Pada revolusi industri 4.0, salah satu backbonenya itu real time, transparan, konektivitas, objektif dari segi pengukuran, nanti lebih jauh lagi datanya real, tidak hanya on the spot, tetapi juga bisa kita lihat di manapun,” ujar Dadan.

Saat ini, menurut Dadan, teknologi yang digunakan untuk menentukan kualitas dan kuantitas batubara masih konvensional, namun memang sudah ada produsen batubara yang menggunakan teknologi real time coal analyzer ini.

“Dari kunjungan kami ke lapangan, kita melihat sebenarnya ada yang sudah memakainya di lapangan, sudah dimanfaatkan, dan hasilnya sudah digunakan. Kalau sekarang yang berjalan yang konvensional. Diambil sampel, diukur, dites, 3 hari kemudian hasilnya keluar,” tambah Dadan.

Dadan juga mengatakan bahwa teknologi ini memiliki manfaat, antara lain adalah untuk memperkuat pengawasan internal dan mendapatkan data secara real-time.

“Teknologi ini sudah terbukti dan digunakan secara komersial. Kalau sudah ada yang beli berarti sudah terbukti. Dengan teknologi ini, kami bisa memperkuat pengawasan internal, juga secara preventif kita bisa melakukan pengawasan. Data dari batubara bisa kita simpan setiap 2 jam atau 2 menit sekali. Kita juga bisa mendapat data real time, bisa on the spot tentunya, karena alat ini ada juga di lapangan, serta bisa memperkuat pengawasan kebenaran secara materiil karena ada angka-angka yang diukur,” tandas Dadan.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Muhamad Hendrasto mengatakan bahwa teknologi real time coal analyzer ini dapat membantu proses verifikasi penjualan batubara yang dilakukan oleh surveyor pelaksana.

“Setiap penjualan batubara harus diverifikasi oleh surveyor pelaksana yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Minerba. Dengan kemajuan teknologi ini, sudah ada alat real time coal analyzer. Mungkin ini merupakan alternatif, karena teknologi yang digunakan saat ini perlu waktu antara 3 sampai 7 hari. Kalau coal analyzer ini real time,” ujar Hendrasto.

Keuntungan dari penggunaan teknologi ini adalah sistem otomatis yang tidak bergantung kepada manusia, tidak diperlukan sampel karena pengukuran dilakukan terus-menerus terhadap 100% material, dan memungkinkan untuk menganalisis data pada waktu yang sebenarnya (real-time).

Sementara penggunaan real time coal analyzer pada tambang dapat memberikan feedback kepada tambang untuk menjamin mutu batubara sesuai target, mengendalikan pencampuran dari dua produk stockpiles untuk masing-masing pembeli, dan memastikan tarif pengisian barge, kereta, maupun kapal pengangkut. sementara penggunaan pada pembangkit listrik bermanfaat untuk pemantauan tarif pemindahan batubara dari kapal pengangkut ke pembangkit dan pemantauan pengisian bunker untuk kontrol unit pembangkit. (Ryman)