Dirjen Bimas Katolik: Peresmian Paroki Bukan Sekadar Perjuangan Tapi Peziarahan

oleh -
Dirjen Bimas Katolik, Yohanes Bayu Samodro (keempat dari kiri) saat berfoto bersama Ukup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM, Senin (22/2). (Foto: Ist)

Bogor, JENDELANASIONAL.ID – Hari Senin (22/2) merupakan hari bahagia bagi segenap umat Keuskupan Bogor, khususnya umat di Wilayah Yohanes Pembaptis Bojonggede. Pasalnya, bertepatan dengan Pesta Tahta Santo Petrus, Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur, OFM, meresmikan wilayah tersebut menjadi sebuah paroki.

Dirjen Bimas Katolik, Yohanes Bayu Samodro, yang hadir bersama istri, turut merasakan kegembiran tersebut.

“Saya meyakini umat Paroki Santa Faustina Kowalska ini pasti berbahagia karena pada hari ini kerindunan untuk memilik sebuah paroki bisa tercapai,” ujarnya pada acara peresmian Paroki Santa Faustina Kowalska, Tajurhalang, Bojonggede, Bogor, Senin (22/2).

Dia mengatakan, gereja dengan nama pelindung Santa Faustina Kowalska ini menunjukkan sebuah komunitas beriman yang saling meneguhkan. “Seorang Santa yang telah mewariskan keutamaan rohani dalam gereja katolik. Semoga umat bertumbuh dalam iman yang kokoh,” ujar Bayu, sapaan akrab Dirjen Bimas Katolik itu.

Bayu menambahkan bahwa peresmian paroki baru ini bukan bukan sekadar perjuangan tapi sebuah peziarahan. Ziarah umat beriman yang ditandai dengan komunitas beriman yang telah berjalan dan terbina dengan baik.

“Ini bukan saja sebuah pengakuan terhadap perjuangan, yaitu apa yang dikerjakan selama ini, tapi juga merupakan sebuah peziarahan umat Katolik di daerah Bojonggede,” ujarnya.

Karena itu, katanya, ada lima hal penting yang bisa dipetik dari peristiwa hari ini.

Pertama, peresmian paroki ini menunjukkan pembentukan komunitas umat katolik sudah berjalan selama ini.

Kedua, peresmian paroki ini juga menunjukan bawah wilayah teritorial sudah tertata dengan baik.

Ketiga, adanya ketersediaan tenaga pastoral yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dua pastor, yaitu Romo Mikail Endro Susanto, sebagai Pastor Kepala dan Pastor Vikaris Romo Christo Lamensani, yang bertugas di tempat ini.

Keempat, peresmian paroki ini menunjukkan komitmen menjalankan lima tugas gereja yakni liturgia, koinonia, kerygmadiakonia dan martyria. Tugas tersebut mesti terus dihidupi dalam peziarahan gereja di masa mendatang.

Kelima, menunjukkan bahwa rahmat Allah senantiasa tercurah atas umatnya.

“Karena itu, saya atas nama pemerintah mengucapkan selamat atas terbentuknya paroki baru ini beserta pembentukan DPP dan DKP di paroki baru ini,” ujar Bayu.

 

Penandatanganan buku “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Iman Katolik di Tatar Bojonggede”.

Komunitas yang Saling Meneguhkan

Dalam kesempatan itu, Dirjen Bimas Katolik juga menyampaikan salam hangat dari Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. “Kehadiran kami saat ini merupakan wujud dari kehadiran negara dalam menjaga kehidupan warganya,” ujarnya.

Gereja paroki, kata Dirjen, bukan hanya sekadar menunjukkan gedung, tapi merupakan sebuah komunitas yang saling meneguhkan.

“Gereja ini mengambil nama Gereja Santa Faustina Kowalska, semoga spirit kerahiman ilahi yang ada dalam diri Santa Faustina terus membara dalam semangat umat di paroki ini,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa pembentukan paroki ini juga merupakan bagian dari semangat pembangunan nasional. Karena itu, umat Katolik harus terus mengisi ruang publik. Untuk itu, pihaknya telah menggagas katekese kebangsaan.

Bayu mengatakan ada beberapa tujuan katekese kebangsaan tersebut.

Pertama, katekese kebangsaan ini agar kita sebagai umat katolik bergerak dari altar ke pasar.

Kedua, agar umat Katolik menunjukkan semangat kerukunan karena kerukukan merupakan modal dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Ketiga, agar kita memaknai gereja sebagai umat Allah yang sedang berziarah di dunia ini. “Artinya, umat Katolik harus bisa menghormati orang dari pemeluk agama lainnya,” ujarnya.

Keempat, agar kita menjaga kerukunan kehidupan beragama.

Kelima, semoga umat Katolik menjadi lilin bagi sesamanya. “Ibarat lilin, umat Katolik harus menerangi sesama. Lilin itu akan meredup jika tidak menerangi sesama,” ujarnya.

Terakhir, Bayu mengucapkan proficiat untuk umat Paroki Santa Faustina Kowalska. Dalam acara itu, Bayu juga menyerahkan surat izin operasional Taman Seminari Keuskupan Bogor.

Dalam kata sambutannya, Uskup Bogor mengatakan bahwa dalam gereja Katolik, Faustina Kowalska merupakan seorang santa yang mewarisi spirit pengampunan. Warisan iman Kowalska ini berakar kuat pada devosi “Kerahiman Ilahi”.

Biarawati Polandia abad ke-20 ini telah mempopulerkan pengabdian kepada Kerahiman Ilahi. Maka ketika Faustina Kowalska dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 30 April 2000, Paus ingin supaya devosi kepada Kerahiman Ilahi ini dibuka untuk gereja universal. Harapannya agar pesta belaskasih ini menjadi tempat berlindung bagi semua jiwa.

Karena itu saat meresmikan paroki dan melantik para pengurus DPP dan DKP, Uskup Paskalis kembali mengingatkan umat akan warisan iman Santa Faustina tersebut. Warisan iman yang dapat dilihat dalam tiga dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan.

“Pada peristiwa seperti ini saya selalu mengatakan kembali apa yang pernah disampaikan Paus Yohanes Paulus II bahwa inilah warisan sejarah kita dengan tiga dimensinya.  Masa lalu yang mengingatkan kita untuk selalu bersyukur. Masa kini mendorong kita untuk memiliki semangat antusias. Selalu berada bersama Allah dan mengikuti kehendak-Nya sekalipun kita sedang menghadapi wabah. Sementara itu, masa depan mendorong setiap umat beriman untuk selalu memilik harapan besar serta percaya kepada Allah yang berbelas kasih,” ujar Uskup.

Pada acara tersebut juga dilaksanakan peluncuran buku “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Iman Katolik di Tatar Bojonggede”. Mewakili tim penulis buku, Thomas Ataladjar membacakan resensi buku dan sekaligus menyerahkan beberapa buah buku kepada Romo Endro untuk ditandatangani Uskup Bogor dan Dirjen Bimas Katolik.

Sejumlah tamu undangan turut hadir pada acara peresmian tersebut di antaranya Anggota DPR RI F-PDIP My Esty Wijayati, dan Anggota DPRD F-PDIP Kabupaten Bogor Sitorus Robinson Sitorus. (Ryman)