Ignasius Jonan: Gaya Komunikasi Gereja dengan Kaum Milenial Harus Berubah

oleh -
Menteri Ignasius Jonan menjadi salah satu narasumber di acara Kongres Misi 2019 yang diselenggarakan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (2/8/19). (Foto: Dokpenkwi.org)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Menteri Ignasius Jonan menjadi salah satu narasumber di acara Kongres Misi 2019 yang diselenggarakan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (2/8/19).

Jonan, mengatakan meskipun zaman berubah, namun banyak dogma agama yang tidak berubah. Dogma agama yang tidak berubah ini terus dikomunikasikan kepada Generasi 4.0 alias kaum muda.

“Kan zaman berubah, generasi berubah, tapi dogma agama tidak berubah,” kata Jonan disambut gelak tawa para hadirin.

Jonan mempertanyakan cara gereja berurusan dengan generasi muda. Menurutnya, cara berkomunikasi harus menjadi perhatian ketika menghadapi orang muda.

“Kalau komunikasi tidak mengikuti zaman, makin lama gereja akan makin sepi,” ujarnya.

Jonan mencontohkan anaknya saat melakukan studi di Praha. Menteri ESDM ini bercerita bahwa warga Praha merasa heran melihat anaknya datang ke gereja setiap pagi. Menurut mereka, hampir tidak ada orang muda yang datang lagi ke gereja.

Dikatakannya, kegiatan beragama di negara-negara maju semakin ditinggalkan, karena generasi berikutnya tidak mendapatkan sesuatu yang penting agar mereka tetap datang ke gereja.

“Perutusan yang paling penting adalah perutusan yang faktual. Generasi 4.0 adalah generasi yang minta ada faktanya, kalau hanya cerita, mereka nggak tertarik,” ujarnya seperti dilansir dokpenkwi.org.

Jonan menambahkan, doa lingkungan di rumah masih sangat penting dilakukan. Namun, dia berpendapat bahwa kegiatan itu tidak perlu terlalu sering dilakukan. “Kegiatan bakti sosial, yang nyata, anak muda lebih senang” ujarnya.

Menurutnya, perutusan itu mengurangi kesenjangan hidup. Seperti yang dilakukan di Kementerian ESDM, baginya itu adalah tempat untuk bermisi dan bekerja nyata mengurangi kesenjangan sosial. “Satu hal yang bisa kita tularkan kepada Generasi 4.0, berkarya itu adalah bekerja tanpa pamrih,” ujarnya. (Ryman)