Paus dalam Audiensi: Hanya Ada Satu Injil

oleh -
Paus Fransiskus dalam katekese mingguan. (Foto: Vaticannews)

Vatican, JENDELANASIONAL.ID — Paus Fransiskus melanjutkan katekese tentang Surat Santo Paulus kepada Jemaat Galatia dalam Audiensi Umum, yang digelar pada Rabu setelah liburan musim panas.

“Ketika berbicara tentang Injil dan misi untuk menginjili, Paulus sangat antusias,” kata Paus Fransiskus pada Audiensi Umum hari Rabu. “Segala sesuatu dalam dirinya didedikasikan untuk proklamasi ini, dan tidak memiliki kepentingan selain Injil.”

Melanjutkan audiensinya setelah liburan musim panas, Paus Fransiskus mencatat kesedihan dan kekecewaan yang dirasakan Paulus melihat jemaat Galatia mengambil “jalan yang salah, yang akan membawa mereka ke titik yang tidak bisa kembali.”

Bagi Paulus, katanya, Injil turun ke empat poin ini: Kristus mati untuk dosa-dosa kita; Dikuburkan; Bangkit dari kematian; dan menampakkan diri kepada muridnya. “Injil ini adalah penggenapan dari janji-janji dan keselamatan yang ditawarkan kepada semua orang,” ujar Paus.

Tetapi orang-orang Galatia berada dalam bahaya untuk berpaling dari Injil, mengikuti para pengkhotbah baru yang mengancam untuk “memutarbalikkan Injil yang benar” dengan “mencegah mereka mencapai kebebasan yang diperoleh dengan beriman.”

 

Tidak ada Injil Lain

Namun, bagi Santo Paulus, tidak ada Injil lain selain Injil yang dia terima dari Kristus, kata Paus. Jadi “kita dapat mengerti mengapa Paulus menggunakan istilah-istilah yang sangat keras”, menekankan perlunya menjauhkan dari komunitas yang mengancam fondasinya.

Meskipun para pengkhotbah kebaruan tampaknya digerakkan oleh niat baik, “tampaknya diilhami oleh kesetiaan pada tradisi yang diterima dari para leluhur,” mereka tidak ragu-ragu untuk melemparkan kecurigaan bahkan pada Santo Paulus, yang mereka “anggap tidak ortodoks sehubungan dengan tradisi.”

 

Peringatan yang Bermanfaat

Paulus, bagaimanapun, tahu bahwa Injil yang dia beritakan “adalah satu-satunya yang otentik, karena itu adalah Injil Yesus Kristus.” Dia “melihat risiko besar yang dihadapi orang-orang muda Kristen.”

Paus Fransiskus menjelaskan bahwa, “dalam labirin niat baik ini, perlu untuk melepaskan diri untuk memahami kebenaran tertinggi yang paling konsisten dengan pribadi dan khotbah Yesus dan wahyu-Nya tentang kasih Bapa.”

“Kata-kata St Paulus yang jelas dan tegas”, kata Paus, “bermanfaat bagi orang-orang Galatia, dan juga bermanfaat bagi kita”. (Vaticannews/Ryman)