Paus: Semoga Kita Bertumbuh dalam Persahabatan dengan Yesus, Roti Kehidupan

oleh -
Paus Fransiskus. (Foto: Vaticannews)

Vatican, JENDELANASIONAL.ID — Dalam renungannya sebelum memimpin pembacaan doa Angleus pada Minggu (8/8), Paus Fransiskus mengenang pembacaan Injil hari ini yaitu ketika Yesus menyatakan dirinya sebagai Roti Kehidupan. Dia menggarisbawahi bahwa hanya Yesus yang memelihara jiwa kita dan memberikan kehidupan tanpa akhir ketika kehidupan di bumi berakhir.

Berbicara kepada para peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk Angelus Minggu, Paus Fransiskus menawarkan refleksinya yang diambil dari pembacaan Injil hari ini yang menceritakan ketika Yesus berkhotbah kepada orang-orang yang telah melihat keajaiban penggandaan roti.

Mengingat “manna” ketika Tuhan memberi makan nenek moyang Israel, ketika mereka melakukan perjalanan di padang pasir, Paus mengatakan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti, yang penting dan perlu untuk kehidupan sehari-hari, dengan mengatakan “Akulah roti kehidupan”.

Paus mengatakan dalam hal ini kita memahami bahwa hanya Yesus yang “memelihara jiwa”, mengampuni kita atas kegagalan kita, menemani kita selalu dan memberi kita kekuatan dan kedamaian hati. Dia menggarisbawahi bahwa “Yesus sendiri yang memberikan hidup yang kekal ketika kehidupan di bumi ini berakhir.”

“Gambar Yesus yang indah” sebagai roti kehidupan, menurut pengamatan Paus, “meringkas seluruh keberadaan dan misi-Nya” yang berpuncak pada Perjamuan Terakhir. Dia tidak hanya memberikan makanan kepada orang-orang, tetapi dari diri-Nya sendiri secara total, hidup, daging, dan hatinya, “agar kita memiliki kehidupan”, tambah Paus.

Dia mengatakan kata-kata ini membangkitkan “kekaguman kita atas karunia Ekaristi” dalam diri kita. Tuhan menjadi makanan atau makanan bagi kita sebagai Roti Kehidupan, lanjut Paus, sesuatu yang memunculkan rasa takjub, diperkuat melalui adorasi kita.

Pada saat yang sama, Injil menceritakan bahwa orang-orang bukannya tercengang, malah menjadi tersinggung, bertanya-tanya bagaimana Yesus, yang mereka kenal, dapat mengatakan bahwa Dia adalah roti kehidupan.

Paus berkata kita juga kadang-kadang dapat memiliki sikap ini di mana kita mungkin ingin memiliki Tuhan yang tetap di surga dan tidak terlibat dalam urusan kita sehari-hari.

Sebaliknya, Paus menunjukkan, “Tuhan menjadi manusia untuk masuk ke dalam realitas konkret dunia ini” untuk menjadi bagian intim dari kehidupan kita, tidak terpisah dari kita di dunia lain untuk dipanggil oleh kita hanya ketika dibutuhkan. Yesus, yang mengasihi kita, “menginginkan keintiman ini dengan kita,” ujar Paus.

Sebagai penutup, Paus mendorong kita bahwa ketika berkumpul dengan keluarga untuk makan, sebelum memecahkan roti, untuk mengundang Yesus, Roti Hidup, ke dalam rumah kita dan meminta berkat-Nya. Berdoalah dengan sederhana dan dengan keyakinan bahwa “Yesus akan berada di meja dengan kami dan kami akan diberi makan oleh cinta yang lebih besar”.

Paus berkata, mari kita melihat ke Perawan Maria sehingga dia dapat “membantu kita untuk tumbuh hari demi hari dalam persahabatan dengan Yesus, Roti Kehidupan”. (Vaticannews)