Pemerintah Perlu Desak WHO Nyatakan Virus Corona Berbahaya

oleh -
Virus Corona. (Foto: Detik.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Pemerintah perlu segera mendesak agar World Health Organisation (WHO) segera menyatakan Virus Corona berbahaya dan mencegah penyebarannya.

Pernyataan dari WHO ini penting sehingga pemerintah di berbagai negara termasuk Indonesia dapat melakukan antisipasi. Antisipasi ini salah satunya adalah mencegah berbagai maskapai penerbangan untuk tidak beroperasi sementara dari dan ke China.

“Hal ini mengingat di China mereka yang terjangkit Virus Corona jumlahnya sangat besar,” ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana melalui pernyataan pers di Jakarta, Mingg (26/1).

Hikmahanto mengatakan, bila penerbangan oleh berbagai maskapai terus dilanjutkan maka ini akan mempercepat perluasan Virus Corona mengingat banyak warga China ingin keluar dari negerinya.

Seperti diketahui, pada saat ini pemerintah China telah melarang warganya untuk berpergian ke luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

“Tanpa pernyataan dari WHO maka pelarangan oleh pemerintah suatu negara terhadap warga asal China akan dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia,” kata Hikmahanto.

Saat ini negara-negara hanya dapat waspada penuh dengan peralatan yang mampu mendeteksi demam tinggi ketika ada maskapai penerbangan yang membawa penumpang asal China.

“Padahal belum tentu semua negara mempunyai peralatan yang canggih, bahkan tenaga medis yang cukup untuk mengisolasi warga yang terjangkit oleh Virus Corona,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Peneliti dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE), Johns Hopkins University, Amerika Serikat, membuat peta online yang diperbarui secara real-time untuk memantau perkembangan terakhir penyebaran virus corona.

Seperti dikutip Antara.com, sejak muncul sekitar sebulan lalu, virus corona kini telah menyebar ke seluruh dunia. Virus itu tampaknya telah melompat dari kelelawar ke ular, kemudian dari ular ke manusia, di pasar hewan di Wuhan, China.

Virus tersebut dapat menyebabkan gejala ringan, seperti flu, atau gejala yang lebih parah, seperti pneumonia, dan dapat mengancam jiwa, terutama pada pasien usia lanjut.

Untuk membantu memantau penyebaran wabah virus tersebut, Lauren Gardner, seorang profesor teknik sipil dari CSSE, membuat peta yang sederhana dengan statistik.

“Kami membuat dasbor ini karena kami pikir penting bagi publik untuk memiliki pemahaman tentang situasi wabah dengan sumber data yang transparan,” kata Gardner, dikutip dari ZME Science, Minggu.

“Untuk komunitas penelitian, data ini akan menjadi lebih berharga karena kami terus mengumpulkannya dari waktu ke waktu,” kata dia melanjutkan.

Data tersebut berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Komisi Kesehatan Nasional Republik Rakyat China, dan Dingxiangyuan, sebuah situs jejaring sosial untuk para profesional bidang kesehatan yang menyediakan informasi real-time mengenai kasus-kasus virus corona.

Selain itu, situs web ini menawarkan data Google Sheet yang dapat diunduh, yang berisi informasi tentang kasus-kasus yang dikonfirmasi dan diduga terjadi di berbagai wilayah di dunia.

Situs web tersebut menampilkan peta dunia dengan titik-titik merah untuk menandai penyebaran virus.

Selain peta, ada pula daftar dan grafik kasus yang sudah dikonfirmasi, juga papan pengumuman yang menampilkan jumlah kasus yang dikonfirmasi, total korban yang telah pulih dan total kematian yang disebabkan oleh virus tersebut. (Ryman)