Dampak Erupsi Gunung Agung, Kunjungan Turis ke Bali Anjlok 4,54%

oleh -

DENPASAR-Erupsi Gunung Agung di Bali yang terjadi sejak Oktober lalu berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan wisman pada Oktober 2017 sebesar 1,16 juta kunjungan atau turun 4,54 persen dibanding September 2017.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi karena penurunan kunjungan wisman yang melalui Bandara Ngurah Rai, Bali sebesar 15,99 persen dibanding bulan sebelumnya.

Suhariyanto mengatakan, kunjungan wisman yang melalui bandara tersebut menyumbang 40 persen terhadap total wisman.

“Pada periode ini turun 15,99 persen month to month karena meletusnya Gunung Agung,” kata Suhariyanto.

Tak hanya itu, penurunan secara bulanan juga terjadi pada wisman yang melewati Bandara Soekarno Hatta sebesar 1,7 persen dan yang melewati Bandara Internasional Batam sebesar 4,89 persen.

Meski begitu, kunjungan wisman Oktober 2017 dibanding Oktober 2016 masih mencatatkan kenaikan 11,3 persen year on year (YoY).

Suhariyanto juga mengatakan, pada Oktober 2017 kunjungan wisman paling banyak melalui 19 pintu utama sebesar 964.887 kunjungan. Sisanya, sebesar 193.712 kunjungan, merupakan kunjungan di luar 18 pintu utama.

Dengan demikian, kunjungan wisman secara kumulatif Januari-Oktober 2017 tercatat 11,62 juta kunjungan atau naik 23,55 persen YoY. Jumlah itu merupakan jumlah tertinggi dibanding kunjungan wisman selama satu tahun pada tahun-tahun sebelumnya.

“(Jumlah kunjungan wisman) pada 2014 hanya 9,4 juta, 2015 meningkat jadi 10,2 juta, 2016 11,5 juta, dan sampai Oktober 2027 11,6 juta. Kita berupaya meningkatkan jumlah wisman, karena wisata di Indonesia banyak sekali,” ucapnya.

Suhariyanto berharap penurunan kunjungan wisman tidak berlanjut pada November dan Desember. Namun, apakah wisman sepanjang tahun ini bisa mencapai target 15 juta kunjungan, Suhariyanto menyatakan bahwa perkembangan pada Desember masih perlu dilihat lagi.

“Kalau dampak Gunung Agung tidak akan panjang, (kunjungan wisman melalui) Ngurah Rai seharusnya akan kembali lagi,” katanya.

Suhariyanto juga menyebut, multiplier effect atau dampak meluas dari kunjungan wisman terhadap ekonomi masyarakat Bali juga lebih penting dibandingkan dengan angka target kunjungan.