Jonan Ungkap Gaji Kepala Stasiun Kini Mencapai Rp 30 Juta

oleh -
Menteri Jonan naik kereta. (Foto:detik.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM — Menteri ESDM Ignasius Jonan menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI). Saat dia memegang jabatan itu, Jonan mengaku melakukan banyak perubahan pada moda transportasi kereta ini.

Dalam acara Rakornas badan layanan umum (BLU) di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jonan menceritakan pengalamannya saat memimpin KAI.

“Saya ditugaskan di kereta api, semua teman-teman saya bilang ini amat sulit dibenahi. Karena 80% pegawai tetapnya aparatur negara ada yang sipil dan non,” kata Jonan, Selasa (26/2/2019).

Walau demikian, Jonan mengatakan bahwa dirinya tetap mencoba. Hal utama yang dilakukannya yaitu terkait tunjangan kinerja yang diubah. Saat itu dia menyampaikan ke Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan jika tunjangan tak ada perubahan maka pelayanannya tidak akan baik.

Ia saat itu mengaku siap dipecat jika sudah penyesuaian tunjangan namun tak ada perubahan.

Alhasil, ia berhasil menyehatkan KAI. Menurutnya, 10 tahun yang lalu 25 Februari 2009, dirinya ke Stasiun Gambir. Saat itu take home pay gaji kepala stasiun hanya Rp 2,275 juta. Kepala stasiun waktu itu mengaku tidak cukup.

Karena itu ia mengubah dengan memberikan kompensasi yang baik, cukup untuk hidup.

“Sekarang bapak ibu bisa lihat layanan stasiun sekarang, take home pay kepala stasiun Rp 27,5-30 juta naik 10 kali. Pendapatan parkir pengelolaan stasiun bisa Rp 100 juta ini naik 30 kali lebih. Yang saya ingin sharing, bagaimana kita melayani masyarakat lebih baik, hidup kita bisa sejahtera dan tidak bisa salah satunya,” jelas Jonan seperti dikutip detik.

Jonan juga menceritakan saat ini di Kementerian ESDM ia berusaha untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan menjadi BLU dan BPSDM. Dalam setahun perubahan BLU naik 383%.

“Saya katakan kepada teman-teman yang sekolah tinggi, yang penting apa yang dikeluarkan negara untuk sekolah bisa kembali diberikan kepada masyarakat,” imbuh dia. (Ryman)