Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Lebih Tinggi Karena Infrastruktur

oleh -
Jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 tumbuh 5,17%. BPS menyebut pertumbuhan masih ditopang oleh konsumsi baik pemerintah maupun rumah tangga.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara wilayah masih didominasi oleh provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kontribusi pulau Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat 58,48% diikuti pulau Sumatera sebesar 21,58% dan Pulau Kalimantan 8,2%.

Suhariyanto menjelaskan untuk wilayah Indonesia timur seperti Maluku dan Papua, memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional.

“Saya sampaikan memang kontribusi pertumbuhan ekonomi di wilayah timur itu kecil tapi pertumbuhan mereka lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Seperti Maluku dan Papua tumbuh 6,99%, kemudian Sulawesi 6,65%,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

Disampaikannya hal tersebut terjadi karena pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Karena itu, pergerakan atau distribusi barang bisa lebih lancar dan komoditas bisa bergerak ke pusat-pusat produksi di wilayah tersebut.

Suhariyanto berkeyakinan, kalau pertumbuhan ekonominya tinggi dan berkualitas, maka akan berpengaruh kepada penyerapan tenaga kerja dan dampaknya akan mengurangi kemiskinan yang signifikan.

Dia menyebutkan memang pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan yang lebih lambat. “Pertumbuhan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2018 tercatat minus 4,56%,” pungkasnya. (Ryman)