Pendidikan Seksualitas Harus Diperkenalkan Sejak Usia 8 Tahun

oleh -
Seminar “Pendidikan Seksualitas dan Karakter Anak Milenium di aula kampus dalam rangka Dies Natalis ke 3 Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Palembang, Jumat (6/4).

Mencegah Kekerasan Seksual

Doni menambahkan orang tua, wali, dan mereka yang bertanggungjawab terhadap anak-anak muda, seperti guru, seharusnya menjadi pendidik seksualitas pertama bagi putra-putri mereka. Orang dewasa memiliki tanggungjawab untuk membantu anak-anak memahami dan menerima kondisi seksualitas mereka yang terus bertumbuh.

Pendidikan seksualitas berbasis sekolah bisa menjadi alat untuk mencegah kekerasan seksual.
Pentingnya pendidikan seksualitas secara komprehensif karena perilaku seksual berisiko di kalangan remaja bisa membawa dampak negatif pada kesehatan, banyak kasus kehamilan di luar nikah, penyebaran penyakit menular seksual di kalangan remaja, dan remaja mengalami pelecehan dan serangan seksual saat pacaran.

Pentingnya pendidikan sek pada anak remaja

“Sebuah proses panjang untuk memperoleh informasi dan membentuk perilaku, kepercayaan, dan nilai-nilai tentang seksualitas yakni sesuai tahapan usia, berdasarkan fakta dan akurat secara medis, kompeten secara budaya, berasal dari banyak sumber, termasuk orang tua, keluarga, teman sebaya, sekolah, dan komunitas,” ulasnya.

Fakta menunjukkan bahwa internet membuat anak-anak mengenal persoalan seksual sejak dini, bahkan anak-anak tingkat SMP dan SD sudah ada yang kecanduan seks, endidikan seks dianggap tanggung jawab orang tua. Berbicara tentang seks dengan remaja tidaklah mudah. Orang tua cenderung membahasnya ketika kondisinya sudah terlambat, jelas Doni.

Dalam sambutan sebagai panitia penyelenggara, Dr Heri Setiawan, wakil rektor Universitas Katolik Musi Charitas mengatakan dalam banyak kesempatan beliau selalu menyampaikan kepada mahasiswanya pentingnya membangun 3-C yakni Competition, Character, Connection (networking).