Pertamina Akhirnya Terima Penugasan East Kalimantan dan Attaka

oleh -
Produksi migas. (Foto: Ist)

JAKARTA – Setelah setahun melakukan evaluasi secara menyeluruh, PT Pertamina (Persero) akhirnya siap menerima penugasan delapan blok terminasi 2018.

Ini terjadi setelah sebelumnya hanya menyanggupi pengelolaan enam blok terminasi yaitu Blok B dan Blok NSO/NSO EXT, Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, Blok Southest Sumatera, dan Blok Tengah.

Sementara pengelolaan Blok East Kalimantan dan Blok Attaka dirasa Pertamina kurang ekonomis. Hal ini lantaran adanya kewajiban dana ASR yang harus ditanggung Pertamina.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial membenarkan bahwa awalnya memang Pertamina merasa berat. Namun setelah dilakukan mediasi dan diberikan input oleh pemerintah, Pertamina akhirnya mau juga mengelola Blok East Kalimantan dan Blok Attaka.

“Lama-lama setelah dia melihat perkembangan segala macam, kami kasih input segala macam, dia melihat kalau diintegrasikan dalam satu sistem misalkan East Kalimantan diambil, kalau dia berpikir stand alone saja memang rugi ya, tapi namanya penugasan itu ada plus ada minus. Di sini mulai rugi tapi dia dapat di tempat lainnya nutupin,” jelas Ego pada Kamis (25/1) seperti dikutip kontan.co.id.

Selain jadi mengelola East Kalimantan dan Attaka, Ego juga mengatakan bahwa Pertamina bersedia melakukan right to match untuk empat blok yaitu Blok Tuban, Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera, dan Blok Ogan Komering. Sebelumnya pemeirntah menilai penawaran Pertamina kurang menarik dibandingkan kontraktor existing sehingga perlu dilakukan right to match.

“Dia (Pertamina) right to match juga. Yang empat itu dia right to match juga,” kata Ego.

Dengan begitu, Ego menegaskan pemerintah tidak akan melakukan lelang WK Migas dari delapan blok terminasi 2018. Ke depannya, Pertamina dan Pemerintah akan menyusun kontrak untuk ke delapan blok tersebut.

Nantinya Blok Tengah akan diunitisasi dengan Blok Mahakam. Sementara Blok East Kalimantan dan Blok Attakan juga akan diunitisasi.

“Unitisasi itu Tengah, Tengah itu dekat sama Mahakam. East Kalimantan sama Attaka itu unitisasi karena dekat,” pungkas Ego.