Menteri ESDM Tetapkan Pulau Flores dan Lembata Sebagai Pulau Panas Bumi

oleh -
Menteri ESDM, Ignasius Jonan

KUPANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mendorong peningkatan elektrifikasi di NTT dengan mengoptimalkan semua potensi tenaga listrik dan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT). Dalam surat keputusannya tertanggal 19 Juni 2017, Menteri Jonan menetapkan Pulau Flores dan Lembata sebagai pulau panas bumi atau geothermal.

“Pulau Sumba memilki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) antara lain tenaga angin dan tenaga surya yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sementara untuk potensi EBT geothermal tersebar di hampir semua kabupaten di Pulau Flores dan Lembata. Selain itu, arus laut di selat Gonzalu akan dibangun jembatan Palmerah, Pancasila,” ujar Kepala Dinas ESDM NTT, Boni Marisin kepada wartawan di Kupang, Selasa(24/10/17).

Boni mengatakan, pulau Flores dan Lembata ditetapkan sebagai pulau panas bumi atau geothermal, sedangkan daratan Pulau Sumba ditetapkan sebagai iconic island.

Dia menjelaskan bahwa saat ini, baru dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah dikembangkan dan dimanfaatkan yakni PLTU Ulumbu di Kabupaten Manggarai dan Mataloko di Kabupaten Ngada.

Terkait tindak lanjut keputusan Menteri ESDM tersebut, Boni mengatkaan bahwa hal itu merupakan kewenangan pemerintah pusat, yaitu Kementerian ESDM dan koordinasi dengan pemprov NTT, serta PLN.

“Itu kewenangan pemerintah pusat. Karena itu, dalam waktu dekat pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi NTT akan menggelar forum investment untuk mengundang para investor guna mengembangkan geothermal yang ada di Pulau Flores dan Lembata. Pada prinsipnya, pemerintah pusat dan pemerintah NTT selalu koordinasi dengan melibatkan PLN untuk kembangkan geothermal di Pulau Flores dan Lembata,” katanya seperti dikutip IndonesiaSatu.co.

Khusus untuk arus laut selat Gonzalu di kabupaten Flores Timur, dia berharap agar bisa terealisasi dalam waktu dekat.

“Entah final melakukan sejumlah kajian atau peletakan batu pertama, pembangunan jembatan Palmerah, Pancasila akan menghubungkan Kota Larantuka dengan Pulau Adonara. Di bawah jembatan itu akan diletakkan turbin untuk mengolah arus laut menjadi sumber listrik. Sedangkan untuk PLTS dan PLTMH, sudah ada beberapa titik yang sudah dikembangkan, baik oleh pemerintah maupun dukungan dari lembaga donatur. Kebijakan yang diambil untuk memanfaatkan semua potensi EBT yang tersebar di hampir seluruh kabupaten semata-mata untuk meningkatkan ratio elektrifikasi di NTT,” pungkasnya. (Very)