Mgr Suharyo: Pesparani Membuka Jalan Mengalami Kebaikan Tuhan

oleh -
Pengarah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional (LP3KN) yang juga Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharoyo. (Foto: Ist)

JENDELANASIONAL.COM – Pengarah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional (LP3KN) yang juga Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo mengatakan Pesparani merupakan pesta, ungkapan khas dari iman.

“Iman harus dirayakan, kalau tidak mati,” ungkap Mgr Suhary dalam Temu Media Nasional yang berlangsung Jumat (21/9/2018) malam.

Merayakan iman, diakui Mgr Suharyo dilakukan dengan menggelar pesta melalui paduan suara. Pesta merupakan ungkapan kabar gembira dan bermazmur menjadi sangaat penting.

“Saya berharap pesta ini menjadi suatu kesempatan, selain membangun persaudaraan di antara para peserta juga dan melihat orang lain sebagai saudara serta membuka jalan untuk mengalami kebaikan Tuhan,” ujar Mgr Suharyo.

Jalan kebaikan Tuhan kata Mgr Suharyo itu ada bermacam-macam seperti jalan keindahan antara lain melalui musik yang menyatukan hati orang, dibukakan jalan untuk menemukan keindahan.

“Orang tersentuh hati oleh seni musik sampai kepada keyakinan akan indah yang tidak lain oleh Tuhan sendiri. Bertumbuh di dalam mata iman atau mata kontemplatif, ketika seseorang itu melihat lebih jauh daripada yang tampak. Peserta diajak memperkuat, memperkaya pribadi yang kontemplatif,” kata Mgr Suharyo.

Peserta, sambung Mgr Suharyo, juga sebagai pezirah di dalam iman. “Ini bukan pertandingan, perlombaan. Ini adalah pesta. Nuansanya sangat beda. Yang paling penting adalah merayakan iman kita,” tutur Mgr Suharyo.

Dalam keterangan yang diperoleh, Pesparani juga mengandung nilai strategis bagi kehidupan masyarakat Katolik khususnya serta bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air pada umumnya. Pesparani juga merupakan sarana penguatan dan ekspresi penghayatan iman Kekatolikan masyarakat Katolik Indonesia.

Pesta Pesparani ini akan digelar di kota Ambon, Maluku pada tanggal 26 Oktober hingga 2 November 2018.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LPEKN) Prof. Drs. Adrianus Meliala dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan tujuan Pesparani digelar yakni sebagai bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, maka umat Katolik melalui Pesparani ingin mempersembahkan karya terbaiknya dibidang seni dan sosial budaya bagi bangsa Indonesia dengan harapan memperkaya khasanah budaya, religi serta menumbuhkembangkan kerukunan dan persaudaraan diantara umat beragama dan masyarakat, terutama kaum muda agar akar nilai-nilai budaya bangsa tetap terjaga.

“Pesparani merupakan suatu aktivitas seni budaya dan kegiatan kerohanian umat Katolik dalam bentuk pagelaran, lomba musik, dan nyanyian liturgi, dengan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalam terhadap ibadah dan liturgi gerejani serta mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan iman Katolik sebagai salah satu wujud kekayaan multikulturalisme bangsa Indonesia,” urai Adrianus Meliala.

Adrianus Meliala juga mengatakan, persiapan pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional I di Maluku sudah 95 persen.

“Untuk kegiatan Pesparani I panitia penyelenggara mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp20 Milyar dan Pemerintah Daerah sebesar Rp25 Miliar. Namun bantuan tersebut belum diterima hingga saat ini,” jelas Adrianus.

Menurut Adrianus proses mendapatkan bantuan dana melalui beberapa tahap sementara transaksi yang harus dilakukan dengan pihak ketiga seperti hotel, katering dan lain-lain harus dilakukan saat ini.

Gereja menurut Adrianus pada umumnya gagap memenuhi dukungan negara dan ini dirasakan baik oleh Panitia Lokal maupun Pusat. Namun demikian jika penyelenggaraan Pesparani Nasional I ini berjalan sukses maka bukan tidak mungkin akan digelar secara 2 tahun sekali bukan 3 tahun sekali.

“Pesparani Nasional I ini merupakan investasi Panitia untuk menggelar Pesparani kedua menjadi lebih baik,” kata Adrianus.

Adrianus mengatakan bahwa pesta paduan suara umat Katholik yang terbagi dalam 12 kegiatan lomba ini diikuti 8.500 peserta dari 34 propinsi dan menurut rencana akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Oktobet 2018. (Ryman)